Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif
Banda Aceh — Berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test yang dilakukan pekan lalu, sebanyak 22 warga Aceh dinyatakan positif terjangkit Coronavirus Disease (Covid-19).
Sedangkan jumlah masyarakat di provinsi itu yang sudah diperiksa dengan rapid test sebanyak 3.687 orang yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif menjelaskan, pemeriksaan dengan sistem rapid test ini dilakukan untuk mendeteksi lebih cepat kemungkinan warga terjangkit virus Corona, dan jika ada yang positif bisa lebih cepat ditangani.
“Iya, pekan lalu selama beberapa hari kita telah melakukan pemeriksaan rapid test terhadap 3.687 masyarakat Aceh, dan hasilnya ada sebanyak 22 orang yang positif Covid-19, bukan 45 orang,” ujar dr. Hanif saat dikonfirmasi di Banda Aceh, Selasa (28/4).
Terhadap semua yang positif hasil rapid test tersebut kini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) terkait pencegahan Covid-19. Selanjutnya spesimen swab tenggorokan mereka akan diperiksa lagi di Laboratorium Balai Litbangkes RI Aceh.
dr. Hanif melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Aceh, dr. Iman Murahman juga turut merincikan daerah kabupaten/kota yang ditemukan 22 warga positif Covid-19 hasil rapid test tersebut.
Terbanyak positif terjangkit Covid-19 hasil rapid test berada di Kabupaten Aceh Tamiang berjumlah 5 orang, dimana kabupaten tersebut berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Kemudian di Kabupaten Simeulue 3 orang positif, Kota Banda Aceh 2 orang positif, Aceh Besar 2 orang positif, Pidie 1 orang positif, Gayo Lues 1 orang positif, Aceh Barat Daya (Abdya) 1 orang, Kota Subulussalam 1 orang positif.
Selanjutnya, juga pemeriksaan rapid test yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh terdapat 3 orang yang positif dan di RSUD Cut Meutia Aceh Utara juga 3 orang positif Covid-19 setelah diperiksa rapid test.
Kadis Kesehatan Aceh, dr. Hanif juga mengungkapkan, saat ini sebanyak 45 warga Aceh yang berstatus PDP masih menunggu hasil pemeriksaan spesimen swab (usap dahak) dengan menggunakan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Pemeriksaan dilakukan di laboratorium Balai Litbangkes Aceh di kawasan Lambaro, Aceh Besar. (m)