Berlakukan Lockdown, Banda Aceh Minta Bandara SIM Ditutup
Terkait banyaknya pintu masuk ke Banda Aceh melalui Kabupaten Aceh Besar, lanjut Farid, maka Pemko Banda Aceh akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Aceh Besar dengan melibatkan pihak TNI/Polri.
Tim Siaga Bersama Penanggulangan Covid-19 Kota Banda Aceh diminta untuk segera melakukan gerak cepat termasuk melakukan mapping (pemetaan) dampak dari pemberlakuan lockdown lokal dan lockdown total nantinya serta membuat skema bantuan seperti dampak ekonomi, sosial, keamanan, dan dampak lainnya.
“Pemko Banda Aceh melalui dinas terkait akan melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan kebutuhan warga, terutama sembako. Langkah ini penting dilakukan karena harga bahan-bahan sembako sudah mulai melonjak naik,” jelasnya.
Kemudian, perlu segera disiapkan kebutuhan RSUD Meuraxa sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien Covid-19 seperti kesiapan tenaga medis dan paramedis, kesiapan sarana dan prasarana, kesiapan alat pelindung diri (APD) yang standar bagi para tenaga kesehatan.
“Pemko agar dapat menyiapkan sebuah tempat khusus (seperti mess atau penginapan) yang representatif bagi para tenaga medis dan paramedis yang menjalankan misi mulia penanganan pasien Covid-19 di RSUD Meuraxa sebagai RS milik Pemko Banda Aceh. Termasuk disediakan transportasi khusus antar jemput serta disiapkan segala kebutuhan yang diperlukan seperti konsumsi,” sebutnya.
Sementara tempat keramaian yang sudah diinstruksikan ditutup seperti warung kopi, cafe, restoran dan lainnya namun masih belum maksimal penerapannya, Farid Nyak Umar meminta agar dilakukan upaya secara persuasif oleh pihak terkait termasuk aparat keamanan.
“Proses sosialisasi dan edukasi terkait wabah Covid-19 akan digencarkan baik melalui jalur komunikasi pemerintah dari kota ke kecamatan hingga gampong, serta memberdayakan mobil keliling milik pemko. Ini penting dilakukan untuk membentuk kesadaran warga kota akan dampak dan bahaya dari Covid-19,” jelasnya.
Walikota Banda Aceh juga akan meminta para Camat untuk segera menginstruksikan para Keuchik (kepala desa) se-Kota Banda Aceh untuk mempercepat pembentukan Tim Siaga Penanganan Covid-19 di setiap gampong (desa), dengan memberlakukan ‘Pageu Gampong’, dan segera disusun SOP bagi warga yang baru datang dari luar kota serta bagi para tamu yang datang ke gampong. (TA)