Bertambah 10 Lagi, Positif Covid-19 di Aceh Sudah 49 Orang
“Kita tak sadari mungkin pembawa virus Corona sebagai orang tanpa gejala (OTG). Seorang perawat di sebuah Puskesmas di Aceh Tamiang juga terinfeksi virus Corona, mungkin dari salah satu OTG (pasien) yang bertemu dengannya. Tenaga medis itu terbatas, dan mereka pun harus isolasi mandiri selama 14 hari apabila kemudian terbukti OTG yang dilayaninya positif Covid-19,” terangnya.
Empat perawat yang konfirmasi positif Covid-19 di RSUDZA itu juga harus diisolasi hingga sembuh. Kekosongan tenaga medis di unit-unit pelayanan kesehatan tertentu sangat mungkin terjadi apabila semua harus diisolasi selama 14 hari.
“Bayangkan bila ada kasus emergensi dan tak ada yang melayani. Apalagi jika tertular virus Corona tenaga kesehatan dengan keahlian khusus yang jumlahnya sangat terbatas di Aceh,” sebut SAG.
Selanjutnya, Jubir SAG merilis prevalensi kasus Covid-19 di Aceh, berdasarkan laporan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota, per 21 Juni 2020, pukul 15.00 WIB.
Ia memaparkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh hari ini sebanyak 2.230 orang. Tidak ada penambahan ODP baru hari ini. ODP yang masih dalam pemantauan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota sebanyak 121. Sedangkan 2.109 orang sudah selesai menjalani proses pemantauan atau isolasi secara mandiri.
Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sebanyak 116 kasus. PDP yang masih dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 kabupaten/kota saat ini 2 orang, sisanya sebanyak 113 orang sudah sembuh. PDP yang meninggal dunia di Aceh 1 orang pada 26 Maret 2020.
Sedangkan jumlah yang positif Covid-19 hingga saat ini sudah mencapai 49 orang. Pasien positif Covid-19 yang masih dirawat sebanyak 27 orang, 20 orang sudah sembuh, dan 2 orang meninggal dunia pada 23 Maret dan 17 Juni 2020 di RSUDZA Banda Aceh. (IA)