BMKG: Waspadai Gempa Sesar Aktif Segmen Aceh
Selama ini di sepanjang Segmen Aceh sepi dari aktivitas gempa signifikan. Kondisi semacam ini dapat disebut sebagai zona kekosongan gempa atau “seismic gap”. Kekosongan gempa ini diduga karena masih dalam proses akumulasi medang tegangan (stress) di sepanjang jalur sesar.
Aktivitas gempa Kamis pagi lalu kekuatan M 4,9 yang artinya masih jauh dari magnitudo tertargetnya. Untuk itu Segmen Aceh menjadi salah satu segmen sesar aktif yang patut diwaspadai.
Mitigasi Gempabumi
“Informasi ini tidak bermaksud menakut-nakuti masyarakat, tetapi hanya sekedar mengingatkan bahwa potensi gempa itu ada dan harus direspon dengan upaya mitigasi yang nyata guna meminimalkan risiko jika terjadi gempa. Salah satu upaya nyata dalam mewaspadai terjadinya gempa kuat adalah melakukan upaya sosialisasi yang berkelanjutan kepada masyarakat terkait mitigasi bahaya gempabumi agar masyarakat memahami cara selamat saat terjadi gempa,” jelas Daryono.
Namun demikian, upaya mitigasi bahaya gempa yang paling utama sebenarnya adalah mitigasi struktural dengan cara membangun bangunan tahan gempa. Hal ini karena peristiwa gempabumi sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tetapi bangunan tembok dengan struktur lemah yang kemudian roboh saat terjadi gempa kuat adalah penyebab timbulnya korban jiwa.
“Untuk itu, jika kita belum mampu membangun rumah tahan gempa maka salah satu alternatifnya adalah dengan membangun bangunan rumah dari bahan ringan dari kayu atau bambu yang didisain menarik,” pungkasnya. (IA)