Direktur RSUDZA: Aceh Sudah Positif Covid-19, Masyarakat Jangan Tungang
Direktur RSUDZA, dr. Azharuddin, mengungkapkan, hasil pemeriksaan spesimen PDP yang meninggal dunia tersebut, telah keluar dan hasilnya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Hasil spesimen almarhum disampaikan secara resmi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes di Jakarta Kamis pagi.
“Iya, benar, almarhum positif terinfeksi COVID-19. PDP asal Lhokseumawe yang meninggal dunia Senin kemarin telah keluar hasil pemeriksaan spesimen dari laboratorium dan kita terim pada Kamis (26/3) pagi, pukul 06.45 Wib,” terang dr. Azharuddin
Dijelaskannya, pasien tersebut awalnya beberapa saat setelah meninggal dunia beberapa hari lalu belum bisa dinyatakan positif Covid-19, karena belum ada hasil pemeriksaan spesimen, dan saat itu masih berstatus sebagai pasien dalam pengawasan.
Namun, lanjut Azharuddin, dengan hasil spesimen yang diterima secara resmi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta hari ini, AA merupakan pasien pertama di Aceh yang dinyatakan positif virus Corona.
Dengan ditemukannya kasus pertama warga Aceh yang positif terinfeksi Covid-19, Direktur RSUDZA mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi instruksi pemerintah dengan menjalani social distancing dengsn pembatasan ruang gerak manusia, dan tetap berdiam di rumah untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Covid-19.
“Saya berharap kepada semua masyarakat Aceh, patuhi instruksi pemerintah dengan tidak keluar rumah. Tolong bantu kami para dokter dan paramedis di RSUDZA. Sebelum kasus Covid-19 bertambah di Aceh, dengan kasus pertama yang positif ini agar menjadi pelajaran bagi masyarakat lainnya,” jelasnya.
Karena kalau sampai Covid-19 sudah meluas di Aceh, tambah Azharuddin, maka pihak rumah sakit tidak akan sanggup lagi menampung dan menangani pasien Covid-19, disebabkan ruangan dan tempat tidur yang sangat terbatas. Kalau masyarakat Aceh tetap tidak mau mendengar, dan tetap berkumpul di tempat keramaian maka, tinggal menunggu waktu saja seperti di Italia.
“Jangan sampai kejadian di Italia dan negara lain dimana ribuan warganya meninggal dunia akibat virus Corona karena tak sanggup ditangani, terulang di daerah kita karena ketidakpatuhan masyarakat yang menganggap sepele larangan keluar rumah. Mohon pengertiannya dari masyarakat, ini untuk kebaikan kita semua,” pintanya.