Pasien Reaktif Rapid Test Meninggal Dunia di Aceh Utara, Negatif Covid-19
Menjawab awak media soal perlakukan jenazah AM seperti Covid-19, SAG menjelaskan, almarhum meninggal dunia Minggu pagi dan fardhu kifayah tentu harus segera dilaksanakan.
Sementara, laporan hasil pemeriksaan swab dengan RT-PCR baru diterima pihak RSUCM sekitar pukul 16.00 WIB. Karena itu, pemularasaan jenazah dilakukan sesuai protokol Covid-19.
“Gugus Tugas Covid-19 bersama RSUCM melakukan pengamanan optimum sesuai protokol kesehatan karena rapid test-nya reaktif. Alhamdulillah, terkonfirmasi kemudian bukan Covid-19. AM meninggal dunia akibat hepatitis, bukan karena serangan virus Corona” tegas SAG sekali lagi.
Jumlah kasus
Sementara itu, SAG menyampaikan kondisi terakhir percepatan penanganan Covid-19 oleh Gugus Tugas Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota per tanggal 31 Mei 2020, pukul 15.00 WIB. Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh sebanyak 2.049 orang. Ada penambahan 8 orang lagi dibandingkan data kumulatif kemarin.
“Dari 2.049 ODP tersebut, sebanyak 54 orang masih dalam pantauan petugas kesehatan, 1.995 orang telah selesai menjalani proses pemantauan atau karantina mandiri,” kata Saifullah.
Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), lanjutnya, sebanyak 106 kasus dengan rincian, sebanyak 6 orang sedang dirawat, 99 orang telah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia. PDP meninggal di Aceh tercatat 1 kasus pada Maret 2020.
Sedangkan jumlah orang yang Positif Covid-19 hingga saat ini sudah mencapai 20 orang. Rinciannya, sebanyak 2 orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan provinsi dan kabupaten/kota, 17 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.
“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu juga pada akhir Maret 2020,” tutup Jubir Covid SAG. (IA)