Direktur RSUDZA, Dr dr. Azharuddin Sp.OT, K-Spine FICS
Banda Aceh — Kasus positif terinfeksi Coronavirus Disease (Covid-19) di Aceh kini bertambah lagi menjadi 11 orang. Pada Jum’at (1/5) ditemukan lagi satu warga Aceh positif terinfeksi Covid-19.
Pasien positif ke-11 tersebut adalah seorang laki-laki berinisial MAH (19), yang berstatus santri asal Kabupaten Aceh Tamiang.
Satu kasus baru yang dinyatakan positif, berdasarkan hasil uji spesimen swab (usap dahak) dengan menggunakan sistem Real Time (RT) Polymerase Chain Reaction (PCR) di Laboratorium Balai Litbangkes RI Aceh, Lambaro, Aceh Besar.
MAH merupakan teman AJ (20), juga santri asal Aceh Tamiang yang sehari sebelumnya juga dinyatakan sebagai pasien ke-10 positif terinfeksi Covid-19 di Aceh
Baik MAH maupun AJ merupakan santri dari Pondok Pesantren Temboro Magetan, Jawa Timur yang baru saja pulang ke Aceh Tamiang beberapa hari lalu, menjelang puasa Ramadan 1441 Hijriah.
Saat pulang, keduanya menunjukkan gejala Covid-19, apalagi hasil rapid testnya jugs positif, sehingga langsung dirujuk oleh RSUD Aceh Tamiang ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Direktur RSUDZA Banda Aceh, Dr dr Azharuddin SpOT, K-Spine FICS Jum’at (1/5) sore juga membenarkan hasil positif terinfeksi Covid-19 umtuk pasien ke-11 tersebut. Sebelumnya, pengambilan spesimen swab nasofaring dan orofaringnya dilakukan pada 26 April, dan hasi pemeriksaan laboratorium keluar 30 April 2020.
Pihak rumah sakit mendapatkan data tersebut dari Laboratorium Balai Litbangkes Aceh, Jumat siang.
Surat pengantar maupun lampiran surat yang berisi hasil swab itu ditandatangani oleh Kepala Laboratorium Kesehatan Aceh, dr Fahmi Ichwansyah SKp, MPH.
“Iya, kita telah terima hasil pemeriksaan swab pasien ke-11 positif Covid-19 di Aceh. Saat ini, MAH berada di Aceh Tamiang. Kemungkinan dirujuk ke RSUDZA atau bisa dirawat di RSUD Aceh Tamiang,” ujar dr. Azharuddin.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani menambahkan, pasien ke-11 positif Covid-19 di Aceh berinisial MAH (19) adalah salah seorang santri di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur. MAH pulang ke Aceh Tamiang bersama para santri lainnya dari klaster Pompes Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur, tersebut.
Di Aceh Tamiang, MAH diperiksa dengan rapid test oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Aceh Tamiang. Hasil rapid test tersebut menunjukkan reaktif. Selain hasil rapid test reaktif, MAH memiliki gejala pneumonia dan dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19, sejak 24 April 2020.
Jubir yang akrab disapa SAG itu mengungkapkan, MAH sebenarnya sudah negatif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab yang diambil oleh Tim Medis RICU RSUDZA Banda Aceh pada 25 dan 26 April 2020.
MAH diketahui sudah negatif Covid berdasarkan laporan Balai Litbangkes Aceh 30 April 2020. Sedangkan hasil positif berdasarkan uji swab I yang terlambat dikirim oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Aceh Tamiang.
Pengiriman sampel yang terlambat itu, kata SAG lebih lanjut, sesuai dengan keterangan Jubir Covid-19 Aceh Tamiang, Agusliayana Devita.
Meski MAH sudah negatif, status positif Covid-19 itu tetap harus dilaporkan dan dicatat sebagai kasus ke-11 Covid-19 Aceh, supaya data kumulatif Positif Covid-19 Aceh konsisten dan tidak bias.
Selanjutnya, bila ada keluhan, ia bisa dirawat di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang, yang juga rumah sakit rujukan Covid-19 di Aceh, tutur SAG.
“MAH positif Cpvid-19 berdasarkan sampel swab I yang terlambat dikirimkan dari Aceh Tamiang, sementara hasil uji swab-nya yang II dan III yang diambil selama ia dirawat di RSUDZA Banda Aceh, sudah duluan ada dan hasilnya negatif. Ia sudah bebas virus Corona,” tambah SAG.
Dari 11 kasus positif Covid-19 di Aceh–termasuk MAH–per tanggal 01 Mei 2020 pukul 15.00 WIB, sebanyak 2 orang dalam perawatan rumah sakit rujukan Covid-19 provinsi dan kabupaten/kota, sebanyak 8 orang sudah sembuh, dan satu orang meninggal dunia, pada Maret 2020 lalu.
Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), lanjut SAG, sebanyak 1.893 kasus. Ada penambahan sebanyak 15 kasus dibandingkan data kemarin. Rinciannya, dari 1.893 kasus tersebut, sebanyak 1.621 telah selesai pemantauan, dan 272 sudah selesai masa pemantauannya.
Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), masih 86 orang. Rinciannya, 5 orang dalam perawatan, 80 sudah pulang dan sehat, satu kasus meninggal dunia. (m)