BANDA ACEH— Sebagai upaya meningkatkan akses listrik ke seluruh Indonesia, Pemerintah melalui PT PLN (Persero) memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada sebanyak 3.750 keluarga kurang mampu di Provinsi Aceh.
Dengan penerapan program BPBL di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses listrik sebagai bentuk energi berkeadilan.
Dalam memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) tersebut, pemerintah juga menjamin keselamatan ketenagalistrikannya dengan memberikan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dalam paket program bantuan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh Parulian Noviandri mengatakan, hasil survey BPBL yang sudah valid akan diteruskan kepada mitra PLN agar segera dapat dipasang listriknya.
“Kami berharap program ini dapat berjalan dengan baik, agar pelanggan baru nantinya dapat menggunakan listrik dengan layak,” ujarnya, Kamis (6/7).
Noviandri menambahkan, Bantuan Pasang Baru Listrik merupakan program pemerintah untuk masyarakat kurang mampu.
“Walaupun rasio elektrifikasi di Aceh hampir mencapai 100%, namun masih ada saudara kita yang belum mampu dan menikmati listrik, kesempatan ini dapat kita gunakan untuk membantu masyarakat agar dapat menikmati listrik dan juga rasio elektrifikasi di Aceh juga meningkat,” tambah Noviandri.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Hari Momon mengatakan, ini merupakan tahun ke-2 pelaksanaan Bantuan Pasang Baru Listrik.
“Kalau tahun lalu meteran yang diberikan 450 VA, untuk tahun ini listrik yang diberikan 900 VA. Tarif listrik yang diberikan juga merupakan tarif subsidi. Mudah-mudahan tahun depan program ini masih ada,” tutupnya.
Sementara Suryati, salah satu penerima program Bantuan Pasang Baru Listrik mengucapkan syukur atas bantuan listrik yang diterima. Dia mengatakan sebelum mendapat bantuan ini, dirinya menyalur listrik dari rumah orang tua.
“Dengan bantuan ini, saya jadi punya meter sendiri. Terima kasih PLN dan Pemerintah,” ucap Suryati. (IA)