BANDA ACEH — Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh periode 2021-2026 bertekad untuk mengaktifkan kembali Koperasi Tintamas yang pernah dimiliki organisasi profesi wartawan itu.
Tekad mengaktifkan kembali koperasi, disampaikan Wakil Ketua PWI Aceh Bidang Kesejahteraan Muhammad Saman dalam audiensi dengan Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Kadiskop UKM) Aceh Ir Helvizar Ibrahim MSi Senin (10/1) di ruang kerjanya.
Turut hadir mendampingi Wakil Ketua PWI Aceh Bidang Kesejahteraan Muhammad Saman, Wakil Sekretaris II PWI Aceh, Abdul Hadi, Wakil Bendahara Dian Fatayati, Ketua Seksi Kesejahteraan Sadhali, Sekretaris Seksi Kesejahteraan Pribadi dan Afrizal Anggota Seksi Keagamaan PWI Aceh.
Sementara dari Dinas Koperasi dan UKM Aceh, hadir mendampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh Ir Helvizar MSi, di antaranya Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Aceh Azhari SAg MSi, serta beberapa pejabat eselon III dan IV Dinas Koperasi dan UKM Aceh.
Mengawali diskusi itu, Wakil Ketua PWI Aceh Bidang Kesejahteraan, Muhammad Saman, menyampaikan permohonan maaf lantaran Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin, belum dapat menghadiri audiensi ini.
“Permohonan maaf Pak Ketua Nasir Nurdin karena belum dapat hadir ke tengah-tengah kita ini karena ada agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan. Beliau menyampaikan salam kepada kita kepada Pak Kadis dan kita semua, semoga audiensi tetap berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Muhammad Saman.
Menurut Muhammad Saman, belasan tahun lalu, PWI Aceh memiliki sebuah koperasi yang sempat vakum. Kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh dan pejabat terkait dinas itu, Muhammad Saman, ikut berdiskusi panjang lebar solusi mengaktifkan koperasi PWI Aceh itu.
“Kedatangan kita hari ini juga untuk beraudiensi, apakah lebih baik membuka baru atau mengaktifkan yang sudah ada sebelumnya,” ujar Muhammad Saman.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh Ir Helvizar MSi menyambut baik dan mengapresiasi PWI Aceh untuk mengaktifkan koperasi di organisasi pers tersebut.
Itu karena akan memberikan warna tersendiri bagi PWI Aceh dalam mendukung program pemerintah, khususnya Dinas Koperasi dan UKM Aceh melalui pemberitaan yang nantinya semakin cepat diketahui oleh masyarakat.
“Koperasi sebagai jembatan untuk kesejahteraan anggota dengan keuntungan yang dapat dinikmati semuanya,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya sedangkan menggalakkan koperasi syariah yang modern. Semuanya serba digital, baik laporan keuangan, keanggotaan hingga cicilan simpan pinjamnya secara digital.
“Begitu juga untuk Rapat Akhir Tahun (RAT) bisa lebih cepat mengeluarkan data dan tidak sulit lagi seperti secara manual,” katanya lagi.
Ia mencontohkan, negara-negara maju seperti Skandinavia, koperasi sebagai penopang makmur dan kesejahteraan masyarakat dan bagusnya perekonomian di negara itu.
“Tugas kita bersama bagaimana koperasi bisa berkembang seperti di negara luar untuk perbaikan perekonomian, khususnya di Provinsi Aceh,” tambahnya. (IA)