Awal 2020, Pertumbuhan Ekonomi Aceh Turun dan Melambat
Komponen impor luar negeri sebesar 8,39 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 6,26 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,74 persen.
Sementara itu, komponen konsumsi LNPRT mengalami penurunan sebesar 3,16 persen.
Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan I-2020 (y on y), komponen Pembentukan
Modal Tetap Bruto (PMTB) merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,98 persen, diikuti dengan komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 2,70 persen, komponen ekspor luar negeri sebesar 1,22 persen, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 0,64 persen.
Sementara itu, sumber pertumbuhan negatif berasal dari komponen impor luar negeri sebesar 0,09 dan komponen pengeluaran konsumsi LNPRT (Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga) sebesar 0,07
Struktur PDRB Aceh menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir terhadap barang dan jasa didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB yaitu sekitar 64,97 persen.
Komponen lain yang berkontribusi besar adalah komponen PMTB sebesar 37,15 persen dan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 13,64 persen. Sedangkan komponen pengeluaran konsumsi LNPRT, ekspor luar negeri dan impor luar negeri relatif kecil yaitu di bawah 5 persen. Sementara itu, komponen perubahan inventori dan net ekspor antardaerah berkontribusi
negatif.
“Perekonomian Aceh Triwulan I 2020 yang diukur berdasarkan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
berlaku mencapai Rp 41,26 triliun atau sebesar US$2,90 miliar.
Sementara itu PDRB tanpa migas adalah sebesar Rp 40,18
triliun atau sebesar US$2,82 milliar,” jelas Ihsanurijal
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Sumatera pada Triwulan I-2020 tumbuh sebesar 3,25 persen dibandingkan Triwulan I-2019 (y on y). Berdasarkan wilayah regional Sumatera, Sumatera Selatan merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi yaitu sebesar 4,98 persen sedangkan Kepulauan Bangka Belitung mengalami pertumbuhan ekonomi terendah yaitu sebesar 1,35 persen pada triwulan I-2020.