Bea Cukai Aceh Bina 25 UMKM untuk Naik Kelas
INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea Cukai) Aceh berkunjung ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kerajinan Enceng Gondok di Desa Kubu, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, yaitu UMKM EG Craft pada Jumat 11 Oktober 2024.
Kunjungan tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan dan asistensi langsung terhadap UMKM yang berada di wilayah Aceh.
“Pada tahun 2024 ini, kurang lebih sebanyak 25 UMKM di wilayah Aceh yang masuk dalam binaan Bea Cukai Aceh. Ini langsung di bawah asistensi dan binaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di wilayah Aceh, di antaranya UMKM di Sabang dilakukan oleh KPPBC Sabang, UMKM Banda Aceh dan Aceh Besar oleh KPPBC Banda Aceh, UMKM Simeuleu, Aceh Barat dan Aceh Jaya oleh KPPBC Meulaboh, UMKM Aceh Tengah dan Bener Meriah oleh KPPBC Lhokseumawe serta UMKM Aceh Tenggara, Aceh Tamiang dan Langsa oleh KPPBC Langsa,” ungkap Leni Rahmasari, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, Senin (14/10).
Beberapa UMKM yang menjadi binaan Bea Cukai Aceh adalah UMKM yang bergerak pada usaha pengolahan produk makanan, pertanian dan perkebunan, kelautan dan perikanan, industri tepung kelapa, industri kerajinan, industri fashion, industri hasil tembakau dan rokok, industri obat tradisional, industri makanan dan minuman, dan industri lainnya.
“Kemaren Tim Bea Cukai berkunjung langsung ke UMKM Kerajinan Enceng Gondok EG Craft. Kita dengar dan beri masukan langsung kepada mereka, agar yang bersangkutan semakin berkembang dan terus meningkatkan kapasitasnya, sehingga mampu bersaing di pasar internasional,” papar Leni.
Pada kunjungan tersebut Bea Cukai juga mendapatkan masukan dari UMKM EG Craft, yang bersangkutan saat ini sedang mengalami masalah terkait supply bahan baku. Bahan baku Enceng Gondok yang merupakan bahan utama dari pengrajin EG.
Craft makin susah di dapat. Informasi yang diterima bahwa Enceng Gondok di desa tersebut banyak yang punah atau mati, sehingga mereka harus mendatangkan bahan baku dari kota Meulaboh, hal ini menjadi salah satu hambatan karena ongkos produksinya naik.