BANDA ACEH — Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh mendapat alokasi pembiayaan KUR di provinsi tersebut pada tahun 2024 sebesar Rp 3,1 triliun.
Jumlah tersebut meningkat Rp 100 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3 triliun.
Pada tahun 2023 BSI Aceh menyalurkan pembiayaan KUR sebesar Rp 3,5 triliun dengan penerima 51.734 pelaku usaha yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh atau melebihi dari target tahun itu Rp 3 triliun.
“Tahun ini, BSI Aceh mendapat tambahan alokasi KUR Rp 100 miliar dari tahun sebelumnya. Sedangkan tahun 2023 kita menyalurkan pembiayaan melebihi dari target,” ujar Regional CEO BSI Aceh Wisnu Sunandar dalam keterangannya di Banda Aceh, Rabu (21/2).
Wisnu bersyukur terhadap penambahan alokasi KUR yang diterima Bank Aceh Syariah sehingga jumlah pelaku usaha untuk mengakses pembiayaan dengan harga terjangkau lebih besar.
Ia menjelaskan penyaluran pembiayaan ini merupakan bagian dari komitmen BSI untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Aceh dan ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh.
Ia menjelaskan program pembiayaan KUR bertujuan memberikan pilihan pembiayaan yang terjangkau bagi UMKM dalam mengembangkan usaha, menciptakan lapangan kerja, dan merangsang pembangunan ekonomi.
BSI Aceh terus memastikan proses pengajuan pembiayaan bagi UMKM mudah, lancar dan efisien, sehingga pengusaha dapat memperoleh modal yang diperlukan secara tepat waktu.
BSI Aceh berkomitmen untuk selalu menyediakan solusi keuangan inovatif, layanan pelanggan yang optimal, dan keterlibatan komunitas yang kuat serta menempatkan UMKM sebagai mitra terpercaya bagi wirausahawan yang mencari peluang untuk ekspansi bisnis.
Secara nasional, BSI dipercaya kembali untuk menyalurkan KUR Syariah dengan kuota Rp 16 triliun pada 2024.
Pada tahun ini, BSI akan fokus untuk tumbuh pada bisnis yang sehat dan sustain serta memperbesar customer based.
Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan, seluruh sektor usaha memiliki prospek positif pada 2024 yang didorong oleh kuatnya konsumsi rumah tangga.
Dengan kuota penyaluran KUR sebanyak Rp 16 triliun, BSI dapat lebih banyak menjangkau pelaku-pelaku usaha mikro untuk bisa sustain dan naik kelas, sekaligus juga semakin meningkatkan literasi dan inklusi pembiayaan berprinsip syariah kepada para pelaku UMKM.
Ngatari menegaskan bahwa sebagai salah satu bank penyalur KUR, BSI tidak hanya memberikan permodalan, tapi juga pendampingan dan pelatihan agar para pelaku UMKM, terutama pelaku usaha mikro, mampu berdaya saing dan meningkatkan level usaha mereka. (IA)