Bank Aceh Tegaskan Operasional dan Kepemimpinan Tetap Solid, Nasabah Tak Perlu Khawatir
Ini senada dengan penjelasan Iskandar yang mengatakan Bank Aceh tetap menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dan stabil.
Hingga akhir triwulan I tahun 2025, total aset Bank Aceh Syariah tercatat sebesar Rp 29,3 triliun atau tumbuh 3,76 persen.
Pembiayaan tumbuh sebesar 8,41 persen mencapai Rp 20,6 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 4,78 persen menjadi Rp 24,6 triliun dan laba bersih mencapai Rp101,04 miliar atau tumbuh 4,08 persen Rasio Non Performing Financing (NPF) juga rendah.
Ini mengindikasikan pembiayaan yang disalurkan masih berada dalam kendali.
“Pertumbuhan ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam menjaga kepercayaan nasabah dan meningkatkan kontribusi bagi perekonomian Aceh,” lanjutnya.
Iskandar memastikan, seluruh dana simpanan nasabah sebagai penopang utama selama ini tetap aman dan terlindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Karena itu, nasabah tidak perlu khawatir.
Seluruh layanan jasa perbankan Bank Aceh Syariah tetap berjalan maksimal seperti biasa.
Lebih lanjut dijelaskan pertumbuhan positif yang diraih Bank Aceh tidak hanya memperkuat posisi keuangan perusahaan, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap kenaikan dividen yang diserahkan kepada Pemerintah Aceh dan Pemkab atau Pemko di seluruh Aceh selaku pemegang saham.
“Bank Aceh Syariah selalu berkomitmen terus memperkuat layanan kepada masyarakat serta berperan aktif dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Aceh,” pungkas Iskandar.