Peluncuran gerakan INSAF di Kebun Kurma Barbatee, Blang Bintang, Aceh Besar, Sabtu (24/10)
Banda Aceh – Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh, Masjid Oman Al-Makmur Lampriek, dan lembaga wakaf civitas akademika Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Syiah Kuala Warisan Amal Darussalam Aceh (WADA), bersama perbankan meluncurkan gerakan Infak Sedekah dan Wakaf (INSAF) di Kebun Kurma Barbatee, Blang Bintang, Aceh Besar, Sabtu (24/10).
Head ACT of Sumatera Area Husaini Ismail menuturkan, INSAF didirikan dengan tujuan untuk memudahkan umat Islam beramal jariah dengan bersedekah, infaq dan wakaf dalam jumlah terjangkau secara rutin Rp 1.000.
“Anda hanya perlu datang ke bank mitra terdekat untuk membuka rekening dan membuat surat kuasa pendebetan. Dengan sendirinya bank akan mendebet sejumlah dana Anda dengan frekwensi waktu yang diinginkan,” ujarnya.
Kata Husaini, dana yang terkumpul akan dikelola Lembaga INSAF untuk diproduktifkan pada tahap pertama menjadi program di sektor pertanian 40 persen berupa 1.000 ekor sapi, 1.000 ekor domba, dan 15 hektar perkebunan.
Kemudian di sektor properti dan perdagangan 40 persen meliputi apartemen atau hotel syariah, rumah pelatihan tahfiz, dan halal mart. Terakhir, sektor sosial 20 persen mencakup beasiswa dan bantuan bencana sosial dan bencana alam. “Untuk tahap pertama program INSAF membutuhkan dana 20 miliar,” tambahnya.
Ia menyebutkan, dana yang dialokasikan untuk bidang produktif akan menjadi aset wakaf, sehingga berlaku hukum wakaf atasnya. Sementara pendapatan hasil pengembangan dana tersebut akan digunakan membantu kepentingan pendidikan, kesehatan dan ekonomi bagi fakir miskin.
Mahdi Muhammad selaku ketua panita sekaligus mewakili WADA, lembaga wakaf alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah yang didirikan saat ulang tahung FE ke-59, menuturkan, pengelolaan dana umat untuk membantu masyarakat dengan perencanaan pembangunan.
Salah satunya di sektor pertaniain karena dominan masyarakat Aceh hidup dari sektor pertanian.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia minus. Hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan,” pungkasnya.
Ustadz Dr. M Jamil Ibrahim menjelaskan, terkadang masyarakat menganggap persoalan ekonomi perkara dunia. Padahal dalam sebuah hadits Nabi menyebutkan, sedekah terbaik yang bermanfaat untuk umat.
“Semuanya akan berakhir di dunia fana ini. Program ini kami sebut sebagai program amal. Apa yang kita berikan dan bermanfaat untuk orang lain, itu akan menjadi tabungan di akhirat nanti,” imbuhnya.
Peluncuran gerakan INSAF itu turut dihadiri Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Ketua BKM Masjid Oman Ustadz M Jamil Ibrahim, Ketua WADA Mahdi Muhammad, Bank Aceh Syariah, BRI Syariah, Bank BRI, Bank Mandiri, CIMB Niaga Syariah, Permata Syariahbdan Bank BNI. Sementara bank lainnya yang ikut terlibat dalam gerakan INSAF yakni Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin dan BRI. (IA)