Gubernur Berharap Pelayanan BSI di Aceh Segera Normal Seperti Seharusnya
BANDA ACEH – Pelayanan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan hasil penggabungan dari tiga bank syariah milik Pemerintah (BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah) di Provinsi Aceh dalam beberapa bulan terakhir banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyebutkan, proses merger ketiga bank syariah ini menjadi BSI tentu akan turut berpengaruh pada operasional dan pelayanan.
“Kami tentu memaklumi proses merger operasional ketiga bank ini butuh penyesuaian dan waktu. Namun, kami berharap dalam waktu dekat pelayanan di BSI bisa segera normal seperti seharusnya,” kata Nova Iriansyah
Hal tersebut disampaikan Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat menerima kunjungan Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan jajaran BSI, di Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa (4/5).
Menurutnya, Pemerintah Aceh menyambut baik penggabungan tiga bank syariah nasional menjadi Bank Syariah Indonesia.
Kehadiran BSI diharapkan dapat semakin menumbuhkan semangat kebangkitan sistem keuangan syariah di Bumi Serambi Mekkah.
“Secara umum, kami tentu bersyukur dan menyambut dengan senang hati merger yang dilakukan oleh pemerintah pada 3 bank syariah ini. Aceh memang yang paling relevan dalam konteks ini karena kita sudah memiliki Qanun Nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah, yang mengharuskan semua lembaga keuangan, baik bank maupun non bank yang berada di Aceh menggunakan sistem syariah,” ujar Gubernur Nova.
Gubernur mengungkapkan, dalam perjalanan alih skema ini, Bank BRI Syariah dan Bank Mandiri Syariah yang paling menyambut baik dan cepat prosesnya. Kini, bersama BNI Syariah pemerintah telah melakukan merger pada ketiga bank ini menjadi BSI.
Sebagai sesama bank syariah, dalam kesempatan tersebut Gubernur Aceh juga mengajak BSI untuk bersinergi dengan Bank Aceh Syariah.
“Mudah-mudahan bisa menjadi partner, Aceh memang ditakdirkan tidak memiliki bank konvensional, jadi bank syariah tentu akan lebih leluasa berinovasi. Mudah-mudahan bisa saling bersinergi, bekerja sama dan saling mengisi dengan Bank Aceh Syariah,” kata Nova.
Sementara Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan, visinya pemerintah terhadap pembentukan BSI bukan sekedar untuk melayani pasar di Indonesia tapi juga untuk bersaing secara global.
Karena BSI merupakan merger dari tiga bank nasional, maka saat ini jumlah nasabah BSI adalah sebesar 15 juta nasabah.
“Secara umum merger ketiga bank ini sudah dilakukan, namun saat ini kita sedang melakukan pembenahan terkait merger operasional dari ketiga bank ini menjadi satu, ini tentu akan memakan waktu. Insya Allah pada bulan Juni operasional BSI sudah akan berjalan seperti seharusnya. Oleh karena itu, pada proses integrasi ini kami memohon dukungan dari Pemerintah Aceh,” kata Hery.
Dalam kesempatan tersebut, Dirut BSI juga menyambut baik usulan Gubernur Aceh untuk bersinergi bergandeng tangan dengan Bank Aceh Syariah. “Jika ke depan ada pembiayaan yang bagus, mungkin kita bisa bersindikasi.”
Dalam pertemuan yang berlangsung dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat itu, Gubernur turut didampingi oleh Kepala Dinas Syariat Islam Aceh EMK Alidar. Sementara itu Dirut BSI turut didampingi Direktur Sales and Distribution Anton Sukarna, Direktur Finance and Strategy Ade Cahyo Nugroho, SEPV Human Capital Rosma Handayani dan Regional CEO BSI Nana Hendriana. (IA)