Banda Aceh – Gubernur Aceh Nova Iriansyah kembali menegaskan komitmen Pemerintah Aceh terhadap pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di Aceh, sebagai tulang punggung dalam membangkitkan perekonomian rakyat.
Komitmen itu tercermin dari visi dan misi Pemerintah Aceh melalui Program Unggulan “Aceh Kreatif” dan “Aceh Kaya” yang telah dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan prioritas pembangunan Aceh.
Penegasan tersebut disampaikan Nova pada pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Grafika Aceh (AGA) Periode 2021-2025 di Banda Aceh, Sabtu (3/4). Mereka yang dipercayakan memimpin AGA diantaranya adalah Tarmizi sebagai ketua umum.
“Keberadaan industri kecil dan menengah di Aceh mempunyai peran yang sangat strategis dalam rangka perluasan kesempatan kerja dan percepatan penyerapan tenaga kerja,” kata Nova dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Aceh, Iskandar Syukri.
“Selain itu, IKM juga memiliki kontribusi cukup besar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto dan penyediaan jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif,” lanjut Nova.
Nova berharap para pengurus organisasi profesi Asosiasi Grafika Aceh (AGA), bisa berperan secara cepat, tepat dan maksimal dalam memajukan IKM yang ada di Aceh. Hal itu didasari dari usaha grafika merupakan salah satu elemen penting dalam dunia IKM.
Organisasi AGA dibentuk di tengah kondisi pandemi covid-19 yang telah memberikan dampak negatif luar biasa bagi banyak sektor, termasuk perekonomian. Karenanya AGA diharapkan bisa mempersatukan para entrepreneur yang akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Aceh.
“Saya berharap AGA akan melahirkan program-program kerja berkualitas yang ikut membantu perkembangan para anggotanya dan membina terciptanya kerja sama yang apik dengan menjadi mitra kerja Pemerintah Aceh,” kata Nova dalam sambutan saat pelantikan.
Ketua Dewan Penasihat Kehormatan AGA Zainal Arifin mengajak seluruh pelaku usaha advertising di Aceh untuk bersaing secara sehat dan berkualitas.
“Jangan hanya bersaing pada harga. Kualitas yang paling penting,” kata Wakil Wali Kota Banda Aceh itu.
Zainal juga mengajak eksekutif dan legislatif untuk menggunakan jasa advertising lokal Aceh. Hal itu penting karena usaha mereka telah dilengkapi berbagai dokumen dan melakukan usaha dengan sah. Termasuk dipastikan membayar pajak dan zakat di Aceh. (IA)