Gubernur Khofifah Perkuat Misi Dagang Jatim – Aceh
BANDA ACEH — Menguatkan hubungan perdagangan antar daerah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus bersilaturahmi dengan masyarakat kelahiran Jatim di Aceh, pada Senin malam (24/10) di Amel Convention Hall Banda Aceh.
Forum silaturahmi ini sengaja dihelat sebagai bagian dari penguat kegiatan Misi Dagang yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Aceh. Misi dagang dilaksanakan hari ini, Selasa, 25 Oktober 2022.
“Silaturahmi ini kami harapkan akan menjadi penguat misi dagang Jatim dengan Aceh. Karena mereka ini rata-rata juga jadi pelaku usaha,” tutur Gubernur Khofifah.
Kepada warga kelahiran Jatim yang menghadiri forum ini, Khofifah menegaskan, kegiatan Misi Dagang yang digelar 25 Oktober 2022 ditargetkan menjadi ajang menemukenali komoditas potensial, unggulan dan andalan yang ada di kedua provinsi.
Tak hanya itu, pertemuan antar pelaku usaha menurutnya merupakan proses penting. Pasalnya jika hal itu tidak dilakukan maka potensi pasar yang besar di Indonesia ini bisa dikuasai oleh komoditas impor dari negara lain. Terlebih dengan adanya perkembangan teknologi digital yang memungkinkan belanja produk luar negeri menjadi sangat mudah dan cepat.
Tidak sampai di situ, pada kesempatan ini, orang nomor satu di Jatim ini juga berpesan agar para pelaku usaha utamanya yang berasal dari Jawa Timur atau warga Jatim yang menetap di Aceh untuk bisa memahami digitalisasi sistem saat ini.
“Jadi digitalisisasi ini harus kita manfaatkan peluangnya. Karena perdagangan secara digital ini memungkinkan kita untuk bisa melanjutkan transaksi yang mungkin besok saat Misi Dagang belum tuntas maka dilanjutkan transaksi secara digital,” pungkasnya.
Sebagai informasi bahwa misi dagang di Aceh sejak awal Provinsi Jatim dalam kepemimpinan Khofifah – Emil merupakan misi dagang dengan provinsi yang ke – 27 baik yang off line maupun secara virtual. Mengingat saat pandemi covid beberapa kali misi dagang dilaksanakan secara hybrid.
Sementara menurut catatan BPS Jawa Timur transaksi selama periode 2021 tercatat Rp 233,02 Trilliun. Sedangkan pada tahun 2022 terhitung bulan Januari sampai Agustus tercatat 151,37 Trilliun. Hal inilah yang menjadikan Gubernur Khofifah mendorong misi dagang antar provinsi dan antar pulau bagi pelaku usaha dari Jawa Timur dan provinsi mintra dagang.