BANDA ACEH – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, Pemko Banda Aceh menggelar pasar murah pada 26, 27 Februari dan 6 dan 7 Maret 2024.
Kegiatan pasar murah yang digelar Pemko Banda Aceh melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan tersebar di empat lokasi yakni pada Senin, 26 Februari 2024, di Taman Sulthanah Safiatuddin kawasan Lampriet.
Kemudian Selasa, 27 Februari di halaman Masjid Syuhada Lamgugob Kecamatan Syiah Kuala, 6 Maret di halaman parkir PLTD Apung Gampong Punge Blang Cut dan pada 7 Maret 2024 di halaman Masjid Baitusshalihin Ulee Kareng.
Pasar murah mengundang antusiasme luar biasa dari masyarakat kota Banda Aceh untuk berbelanja sejumlah barang kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir.
Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin bersama Kepala Bank Indonesia Roni Widijarto, Kapolresta Fahmi Irwan Ramli, serta unsur pimpinan daerah lainnya, turun langsung memantau pasar murah yang diselenggarakan sebagai upaya untuk meringankan beban ekonomi masyarakat.
Paket komoditi bahan pokok seperti beras 10 kg, gula pasir 2 kg, minyak goreng kemasan 2 liter, dan satu papan telur, dijual dengan harga jauh di bawah harga pasar, yaitu hanya Rp190 ribu.
Kata Pj Wali Kota, langkah ini diambil sebagai respons terhadap kecenderungan kenaikan harga bahan pokok di Banda Aceh, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
Ia menyatakan, pasar murah ini bagian dari komitmen pemerintah dalam meringankan beban masyarakat. “Selama ini harga bahan pokok cenderung naik, apalagi memasuki bulan puasa,” ujarnya.
“Dengan pasar murah ini, kami berharap harga bahan pokok kembali stabil sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat kota,” ujarnya lagi.
Sebagai informasi, jumlah paket yang disediakan dalam pasar murah kali ini mencapai 950 paket.
Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Aceh Roni Widijarto menilai kegiatan pasar murah tersebut sangat efektif dalam upaya pengendalian inflasi.
“Terakhir, angka inflasi di Banda Aceh sangat bagus, yakni 1,81 persen. Mudah-mudahan angka ini bisa bertahan,” tuturnya.
Menurutnya, langkah strategis Pemko Banda Aceh bekerja sama dengan BI dan Bulog ini menjadi solusi kongkrit untuk mengatasi masalah kenaikan harga bahan pokok, sekaligus pengendalian inflasi yang efektif.
“Semoga langkah-langkah ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya. (IA)