HIMKI Desak Pemerintah Perjuangkan Tarif Ekspor Mebel ke AS, Ancam Potensi Rp80 Triliun Amblas!
"Kadin menunjukkan komitmen tinggi terhadap penguatan daya saing ekspor nasional, dan HIMKI sepenuhnya mendukung upaya sinergis ini sebagai bagian dari perjuangan bersama dunia usaha," kata Sobur dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025).
“Proses deregulasi juga sebaiknya mengacu pada praktik negara pesaing utama agar regulasi yang dihasilkan benar-benar kompetitif dan adaptif terhadap dinamika ekonomi global,” ujarnya.
Sebagai langkah nyata mendukung upaya pemerintah, HIMKI mengusulkan lima strategi utama:
- Diplomasi Tarif Ekspor: Pemerintah, khususnya Presiden Prabowo, diharapkan dapat menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah mitra strategis jangka panjang bagi Amerika Serikat, dan siap menjalankan konsep trade balance yang adil dan berkelanjutan.
- Diversifikasi Pasar: Mempercepat penyelesaian perjanjian strategis seperti IEU–CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan membuka akses ke pasar BRICS serta Timur Tengah melalui misi dagang aktif.
- Reformasi Ekosistem Ekspor: Mendorong pembebasan SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) untuk produk hilir, penyederhanaan prosedur karantina, dan percepatan layanan logistik ekspor.
- Insentif Fiskal bagi Eksportir: Pembebasan PPN ekspor, restitusi dipercepat, dan pembiayaan dengan bunga rendah di bawah 6 persen, serta insentif pajak penghasilan bagi eksportir yang berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan perolehan devisa.
- Perlindungan Pasar Dalam Negeri: Melakukan langkah-langkah untuk melindungi potensi pasar domestik yang menjadi target negara-negara produsen mebel terkuat. Pengetatan importasi adalah antisipasi sekaligus buffer untuk substitusi pasar ekspor apabila terjadi penurunan volume ekspor ke Amerika Serikat.
Subscribe
Login
0 Comments