JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) merealisasikan 951 km Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terbangun hingga 2023, serta mengoperasikan dan meresmikan 7 ruas baru.
“Hingga Desember 2023, akumulasi panjang Jalan Tol Trans Sumatera yang telah dibangun Hutama Karya mencapai 951 km,” ujar
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, dalam Rapat Paripurna Tahun 2023 & Rencana Kerja Tahun 2024, di HK Tower, Jakarta, Rabu (17/1).
Deretan jalan tol yang selesai pada tahun 2023 ialah Jalan Tol Sigli Banda – Aceh Seksi 5 & 6 Blang Bintang – Baitussalam (13 km), Jalan Tol Indrapura – Kisaran Seksi Indrapura – Lima Puluh (15 km).
Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Stabat – Tanjung Pura (27 km), Jalan Tol Indralaya – Prabumulih (65 km), Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat Seksi Tebing Tinggi – Indrapura (20,4 km) & Seksi Junction Tebing Tinggi (7 km).
Dari sejumlah jalan tol yang selesai, Hutama Karya berhasil mengoperasikan dan meresmikan 7 ruas jalan tol tersebut.
Hutama Karya mencatatkan kinerja keuangan positif pada tahun 2023 (unaudited) dengan mencetak laba bersih sebesar Rp 1,66 triliun atau meningkat 215,31% dibandingkan tahun 2022.
Dari sisi pendapatan, Hutama Karya mencatatkan sebesar Rp 27,78 triliun pada tahun 2023.
“Keberhasilan Hutama Karya dalam melakukan aksi korporasi melalui kerja sama investasi bersama Indonesia Investment Authority (INA) atas dua ruas tol di Sumatera menjadi tonggak keberhasilan atas kinerja positif yang diraih Hutama Karya pada tahun 2023,” ujar Budi Harto.
Hutama Karya membukukan kinerja positif setelah melakukan kerja sama investasi melalui 2 ruas jalan tol yakni Medan – Binjai (16,8 km) dan Bakauheni – Terbanggi Besar (140,9 km) dengan total transaksi senilai Rp 20,5 triliun pada Juni 2023.
Kegiatan kerja sama investasi ini berdampak baik bagi perusahaan utamanya dari sisi kinerja keuangan dengan pengurangan bunga bunga dan cicilan pokok perusahaan pada 2025.
Selain itu, perusahaan membukukan EBITDA tahun 2023 sebesar Rp 4,1 triliun atau meningkat 17,44%, sedangkan ekuitas perusahaan mencapai Rp 115,33 triliun atau tumbuh hingga 36,04%.
Hutama Karya menduduki posisi peringkat 8 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia dari sisi aset dengan total sebesar Rp 170,37 triliun atau meningkat 8,96%.
Tidak hanya itu, sejalan dengan 5 Prioritas Kerja Presiden RI Joko Widodo Periode 2019 – 2024, di antaranya terkait mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, Hutama Karya juga berhasil menyelesaikan sejumlah proyek strategis di Indonesia yang dapat mendukung interkoneksi infrastruktur antar kawasan.
Lebih lanjut, Budi Harto menyebutkan secara rinci portofolio proyek yang berhasil dirampungkan, termasuk diantaranya Proyek Strategis Nasional (PSN).
Budi melanjutkan, nilai kontrak konstruksi pada tahun 2023 mencapai Rp 30,79 triliun dengan kontribusi terbesar dari proyek Jalan dan Jembatan.
Nilai ini meliputi Kerjasama Operasional (KSO) sebesar Rp 9,23 triliun, dan Non-KSO sebesar Rp 21,55 triliun. (IA)