Plt. Kadis Perindag Aceh, Muslem Yacob
Banda Aceh —- Menjelang memasuki bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah dalam hitungan beberapa hari ke depan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memastikan stok komoditas pangan di provinsi itu aman dan mencukupi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Perindag Aceh, Muslem Yacob meminta kepada masyarakat Aceh, agar tidak panik dengan ketersediaan sembako, apalagi dalam rangka menyambut ibadah bulan puasa Ramadhan dan Lebaran Idulfitri 1441 H.
“Disperindag Aceh memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat di Aceh saat ini cukup,” ujar Muslem Yacob, di Banda Aceh, Selasa (7/4).
Menurutnya, hal ini didukung dengan kelancaran transportasi darat, sehingga memudahkan distribusi barang ke seluruh wilayah dalam Provinsi Aceh.
Sebab itu, ia meminta agar akses transportasi darat tetap dibuka, agar ketersediaan sembako dapat terjamin, terutama yang berasal dari Sumatera Utara.
“Insya Allah, sembako untuk Aceh tersedia hingga bulan Oktober 2020 mendatang. Kendati ada stok yang menipis, tetapi stok ada,” kata Muslem Yacob.
Dijelaskannya, stok sembako yang dipastikan aman saat ini adalah beras, daging sapi, daging ayam, telur, sayur-sayuran dan buah-buahan, karena memang ada produk lokal.
Sementara untuk gula pasir, minyak goreng sangat tergantung pada pedagang yang membelinya di Medan, Sumatera Utara.
“Khusus untuk gula secara nasional stoknya memang kurang, masih menunggu distribusi dari Kemendag. Namun kita masih punya stok,” jelasnya.
Terkait dengan hal itu, Muslem Yacob mengimbau kepada masyarakat tidak panik dan tidak memborong barang karena takut kehabisan. Bahkan, langkah yang dilakukan itu justru akan menambah persoalan baru, dengan berkurangnya stok sehingga distribusi kebutuhan tidak merata.
“Tidak perlu membeli dengan memborong barang karena stok ada,” tandasnya.
Selain itu, Ia juga mengimbau kepada pedagang di pasaran, untuk tidak menimbun barang, demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Muslem juga menekankan, agar para pedagang menjual barang sesuai dengan harga yang ditentukan, tidak dengan harga tinggi. “Jual dengan harga layak dan patut,” tegasnya.
Terkait bahan pokok, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, juga sudah menyurati Gubernur Sumatera Utara untuk membantu kelancaran distribusi sembako, serta menyurati Bulog agar ketersediaan stok sembako di Aceh tercukupi.
Plt Gubernur Aceh, telah pula mengirimkan dua surat kepada Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (Kemendag), meminta penambahan alokasi stok gula, dan memberikan pertimbangan agar pengusaha lokal juga dimungkinkan melakukan impor melalui pelabuhan yang ada di Aceh. (m)