Banda Aceh — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh sangat mendukung langkah tegas Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam memberantas aksi premanisme dan pungutan liar (pungli), terutama di pusat-pusat perekonomian masyarakat, seperti pasar, pelabuhan dan terminal.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum Kadin Aceh, Muhammad Mada menyikapi telegram Kapolri yang meminta agar seluruh Kapolda di seluruh Indonesia untuk melakukan penanganan dan pemberantasan praktek premanisme dan pungli.
Cek Mada, sapaan akrab Muhammad Mada, menerangkan, aksi premanisme dan pungli yang terjadi di sejumlah pusat perekomian, sangat menggangu iklim dunia usaha dan investasi.
Sebab, katanya lagi, hal itu dapat menyebabkan ekonomi biaya tinggi dikarenakan adanya pengeluaran lain yang dikeluarkan para pebisnis terkait dengan pungutan liar.
Praktek Pungli, kata Cek Mada lagi, juga menyebabkan keengganan banyak investor dan para penanam modal untuk berinvestasi di Aceh.
“Kita berharap dengan kegiatan pemberantasan premanisme dan pungli itu, pihaknya mengharapkan, akan tercipta kondusivitas di daerah, yang bermuara pada sejuknya iklim dunia usaha,” ujar Cek Mada dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/6).
Yang paling utama, menurut Cek Mada adalah hal tersebut dapat menekan ekonomi biaya tinggi yang selama ini kerap terjadi akibat praktek premanisme dan pungli. (IA)