JANTHO — Dalam rangka mengendalikan inflasi, kelompok tani di Kabupaten Aceh Besar meluncurkan gerakan tanam cabai.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto melalui Dinas Pertanian mendukung Gerakan Tanam Cabai yang dilakukan kelompok Pemuda Hareukat Tani Gampong Lambeugak Kecamatan Kuta Cot Glie
Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar SP MSi mengatakan, Pemkab Aceh Besar mendukung upaya para petani dalam rangka program pengendalian inflasi, melalui penanaman palawija dan sayuran, seperti cabai dan lain sebagainya.
Hal itu disampaikannya pada saat meluncurkan Gerakan Tanam Cabai secara simbolis sebanyak 6.000 batang di atas lahan 3.000 meter persegi. Turut hadir kepala bidang penyuluhan, koordinator penyuluh Kecamatan serta Forkopimcam Kuta Cot Glie.
“Cabai salah satu komoditi yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya di Aceh, sehingga gerakan yang diinisiasi oleh kelompok pemuda Hareukat Tani ini sangat baik sebagai langkah untuk mengendalikan inflasi,” katanya, Kamis (29/2).
Ia menambahkan, gerakan tanam cabai juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah, agar masyarakat bisa memenuhi sendiri kebutuhan cabai secara mandiri dan berdampak pada upaya menekan inflasi yang disumbang lewat cabai.
“Masyarakat juga bisa memanfaatkan tanah pekarangan masing-masing, ini yang perlu diedukasi dalam rangka mengendalikan inflasi lewat cabai,” ujarnya.
Ketua kelompok Pemuda Hareukat Tani Gampong Lambeugak Kecamatan Kuta Cot Glie, Rahmat mengatakan, menjelang puasa nanti cabai adalah salah satu primadona yang sangat dicari oleh masyarakat, sehingga harga cabe sering kali melonjak naik.
“Maka dalam rangka mengendalikan harga cabe sekaligus untuk menekan laju inflasi, gerakan ini pasti akan memberikan dampak,” katanya.
Ia mengaku hasil panen cabai tersebut nantinya selain dimanfaatkan untuk kelompok tani, juga akan dijual dengan harga terjangkau kepada masyarakat gampong Lambeugak dan sekitarnya dan dijual ke pasar.
“Karena luas tanam hanya 3.000 meter persegi, sebagian untuk kelompok tani, dijual harga terjangkau kepada masyarakat sekitar dan sisanya akan di jual ke Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar” tutupnya. (IA)