Petugas SPBU Tunggal Cita Mulia, Lamsayeun, Aceh Besar mengisi BBM ke tanki kendaraan konsumen
Banda Aceh –— Aceh hingga saat ini menjadi provinsi dengan jumlah kasus COVID-19 terendah di Indonesia. Menukil data dari laman covid19.go.id, per tanggal 11 Juni 2020 hanya ada 22 kasus positif COVID-19 di Aceh, atau 0,1 persen dibandingkan data nasional.
Dengan kebijakan kenormalan baru atau new normal yang dicanangkan pemerintah, PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Aceh aman. Layanan kepada konsumen di era kenormalan baru, dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo, mengungkapkan konsumsi BBM di Provinsi Aceh pada awal penerapan kenormalan baru menunjukkan pergerakan naik.
Menurutnya, rata-rata harian konsumsi BBM jenis bensin yaitu Premium, Pertalite dan Perta series di Aceh pada bulan Juni 2020 meningkat lima persen dibandingkan Mei 2020. Konsumsi tercatat 1,7 juta liter per hari dibandingkan bulan lalu 1,6 juta liter per hari.
“Hal ini ditengarai karena masyarakat yang kembali beraktivitas di luar rumah,” ujar Roby Hervindo, dalam keterangannya, Jum’at (12/6).
Konsumsi BBM jenis diesel (Biosolar, Dexlite dan Dex) bahkan meningkat lebih besar sebanyak 37 persen. Ekivalen dengan 948 ribu liter per hari, dibandingkan konsumsi Mei 2020 sejumlah 693 ribu liter per hari.
Roby menambahkan, masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan BBM dalam menghadapi kondisi kenormalan baru.
Stok BBM yang tersedia di fuel terminal, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh hingga 35 hari ke depan.
Ketersediaan elpiji pun diyakinkan Roby mencukupi kebutuhan masyarakat. Stok elpiji yang tersedia di depot, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 14 hari ke depan.
“Penyaluran elpiji di masa awal kenormalan baru sebesar lebih dari 93 ribu tabung per hari,” kata Roby. (IA)