BANDA ACEH — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pemberangkatan jamaah umrah dan haji Aceh, dilakukan langsung dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar menuju ke Tanah Suci Arab Saudi.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, penerbangan jamaah umrah Aceh sempat dilakukan dari Bandara Kualanamu Sumatera Utara.
“Terkait umrah dan haji yang menjadi konsen Pj Gubernur Aceh, agar para jamaah dapat melakukan penerbangan langsung dari Banda Aceh, saya pastikan bahwa penerbangan umrah dan haji direct (langsung) dari Bandara SIM Aceh,” kata Menhub Budi Karya di Banda Aceh, Jum’at (3/2).
Selain penerbangan langsung, pesawat dari bandara provinsi lain bisa transit di Aceh sebelum lanjut terbang ke Arab Saudi. Dengan demikian, penerbangan umrah dari Aceh bakal meningkat.
Bisa jadi nanti yang tadinya sepekan sekali bisa dua, tiga, dan empat kali. Sehingga mereka yang umrah itu tidak mahal. Minimal dia mengirit sejuta dua juta.
“Nanti bisa kita kumpulkan dari Surabaya, Lombok, Makassar, lalu ke Aceh, bisa sekali sepekan hingga 4 kali sepekan. Sehingga yang umrah nggak mahal bisa irit minimal Rp 1- 2 juta,” terangnya.
Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja di Aceh pada Jum’at pagi hingga sore. Agendanya, dia menggelar rapat koordinasi serta meninjau Pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh dan Arun di Kota Lhokseumawe.
Untuk optimalisasi sistem transportasi laut dan darat di Aceh, Menhub dan Pemerintah Aceh menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Sektor Perhubungan di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Jum’at, 3 Februari 2023.
Rapat tersebut membahas terkait permintaan Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, tentang optimasi pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang andal, menyeluruh dan berkelanjutan, baik di darat, laut, maupun udara di Aceh, guna mendukung perekonomian dan pariwisata di Bumi Serambi Mekkah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, Aceh merupakan daerah yang memiliki potensi luar biasa. Tentunya potensi itu harus didukung dengan satu konektivitas yang baik, supaya harganya lebih kompetitif.
“Mulai dari laut (transportasi) Aceh paling top itu Sabang. Karena kondisi perairannya dalam,” katanya.
Selain itu Budi Karya menawarkan, sistem pengelolaan pelabuhan dengan skema kerja sama antara Pemerintah (Kemenhub) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), agar penyediaan transportasi dan pengembangan infrastruktur logistik lebih efisien di seluruh Indonesia dalam upaya mewujudkan peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
“Karena itu saya minta Gubernur agar beberapa pelabuhan yang ada di Aceh ini kita konsolidasikan ke BUMD dengan perusahaan dari Jakarta. Ini punya Kemenhub kita berikan supaya pelabuhannya ekonomis memiliki keuntungan untuk BUMD,” katanya.
Selama ini, katanya, pengangkutan logistik masih terbatas pada angkutan darat saja, di mana secara ekonomis itu lebih mahal di bandingkan dengan jalur laut dengan muatan lebih besar. (IA)