Infoaceh.net, LEUPUNG — Nelayan di Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar mengeluhkan mereka selama ini masih saja mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk melaut.
Hal itu disampaikan oleh Panglima Laot Leupung Muhammad Hasan Is pada acara tradisi Khanduri Laot di Pantai Lhokseudu, Kamis (16/1/2025), yang juga turut dihadiri oleh Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto.
Ia mengungkapkan kendala yang dihadapi nelayan terkait ketersediaan BBM.
“Kami juga menghadapi kesulitan mendapatkan BBM, terutama jenis Pertalite, yang sangat dibutuhkan untuk armada kami yang berjumlah 170 unit.
Dari jumlah tersebut, baru 23 armada yang mendapatkan rekomendasi, itu pun hanya untuk Solar. Kami mohon perhatian dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini,” ungkap Panglima Laot yang akrab disapa Ngoh Hasan ini.
Terkait dengan kenduri laot, ia mengatakan, ini merupakan warisan leluhur yang terus dilestarikan.
“Kenduri laut ini adalah warisan nenek moyang kami yang rutin dilaksanakan. Biasanya kami memotong kerbau, bukan sapi atau hewan lain, karena ini sudah menjadi tradisi,” sebutnya.
Sementara itu, Imuem Mukim Leupung, Ramli Ilyas CR menyampaikan, Pantai Lhok Seudu memiliki sejarah panjang sebagai lokasi yang aman bagi para nelayan, terutama saat cuaca ekstrem.
Ia berharap kawasan ini terus didukung agar aktivitas nelayan berjalan lancar.
“Pantai Lhokseudu ini sudah menjadi ikon, bukan hanya di Aceh Besar, tapi juga di Aceh umumnya. Para nelayan dari luar daerah merasa nyaman di sini, terutama saat cuaca ekstrem para nelayan dapat langsung memasuki dermaga ini.
Kami berharap pemerintah terus memperhatikan fasilitas bagi nelayan di kawasan ini,” ucap Ramli.