Nova: Tahan Barang Keluar, Aceh Mampu Hadapi Dampak Krisis Pangan
“Kita kolaboratif, bersatu dan dukung pemerintah sama-sama menangani covid-19. Tidak ada angka-angka yang bisa kita banggakan. Yang penting rakyat harus punya sense of crisis. Saling percaya dan saling menjaga. Semua pihak menahan diri untuk tidak keluar dari pakem yang tidak terkendali ini,” ujar Nova.
Keyakinan Nova bahwa Aceh akan mampu menghadapi hantu resesi diamini Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Zainal Arifin Lubis. Ia mengatakan Aceh dengan komoditas yang ada akan mampu menghadapi krisis pangan kalaupun itu terjadi di Indonesia.
“Aceh adalah sumber pangan. Kalaupun terjadi krisis pangan saya yakin Aceh bisa survive,” terang Zainal Arifin.
Zainal Arifin dalam makalahnya terkait peluang ekonomi Aceh, menyebutkan Aceh punya keunggulan pada tiga subsektor yaitu pertanian, perikanan dan tourism. Peningkatan perekonomian pada ketiga hal ini perlu diintervensi pemerintah, karena di situlah kantong kemiskinan terjadi.
“Kantong pekerjaan sebagian besar orang Aceh ada di tiga tempat itu. Karenanya pengembangan pada tiga subsektor itu bisa membuat Aceh menjadi daerah yang mandiri,” sebut Zainal Arifin.
Zainal menjelaskan, pemerintah harus mulai mengubah struktur ekonomi yaitu menfokuskan pada tiga sektor tersebut.
“Lakukan pengembangan ekonomi terintegrasi dengan komoditi unggulan Aceh yang laku di pasar nasional dan internasional,” kata dia. Selain itu, optimalisasi anggaran juga perlu dilakukan. (IA)
Tinggalkan Balasan