Banda Aceh – Pemerintah pusat dan PT Hutama Karya (Pesero) diminta tidak terburu-buru memberlakukan tarif jalan tol Sigli – Banda Aceh (Sibanceh) terutama pada ruas Blang Bintang – Indrapuri sepanjang 14 kilometer yang baru saja dinikmati rakyat Aceh.
“Jalan Tol Sibanceh ini infrastruktur termegah yang dibangun pemerintah pusat di Aceh sepanjang usia negara ini, biarkan rakyat menikmati pelayanan dulu, jangan terlalu cepat dimasukkan dalam skema bisnis,” kata Ketua Aliansi Pantau Pelayanan Rakyat (Alpala) Aceh, Miswar Fuady, dalam keterangannya, Selasa (10/11).
Pernyataan tersebut disampaikan Miswar sebagai respons pernyataan Branch Manajer Ruas Jalan Tol Sibanceh PT Hutama Karya, Jarot Seno Wibawa beberapa hari lalu, yang memberitahukan ke publik Aceh bahwa tarif tol Sibanceh akan mulai diberlakukan pada 10 November 2020.
“Tanggal 10 November itukan Hari Pahlawan nasional, saya mengajak pemerintah lebih menghayati semangat perjuangan para pahlawan kita. Mereka mengorbankan segala-galanya demi melayani dan memperbaiki kehidupan rakyat,” jelasnya.
Seharusnya, sambung Miswar, dengan menjiwai spirit para pahlawan, para pengelola negara dan badan-badan usaha milik negara (BUMN) lebih mengutamakan semangat pelayanan umum dibanding orientasi keuntungan bisnis. Apalagi dalam konteks rakyat Aceh punya sejarah panjang berkorban untuk melayani negara.
“Rakyat Aceh mati-matian mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan perang di Medan Area, setelah itu rakyat Aceh mengumpulkan uang, emas dan harta lainnya untuk disumbangkan ke pemerintah pusat,” ulasnya.
Belum lagi, tambah Miswar, berapa banyak kekayaan minyak dan gas dari perut bumi Aceh telah diberikan ke pemerintah pusat.
“Mengingat besarnya pengorbanan dan sumbangan rakyat Aceh ke negara, wajar kami meminta pemerintah pusat selalu mengingat itu lalu berusaha membalas kebaikan-kebaikan rakyat Aceh dengan memberi pelayanan lebih. Jangan terlalu cepat merasa sudah memberi Aceh lebih dari hak-hak yang semestinya,” terang Miswar.
Jalan tol Banda Aceh ke Sigli ini akan dibangun sepanjang 74 Km. Saat ini baru selesai dibangun 14 km di ruas Blang Bintang – Indrapuri. Masih tersisa 60 km lagi.
Alpala Aceh meminta Pemerintah pusat menunda pemberlakukan tarif tol Sibanceh tersebut sampai seluruh panjang jalan yang direncanakan selesai dibangun.
“Kami mengimbau pemerintah pusat menjadikan Hari Pahlawan 10 November 2020 sebagai hari memperbaharui komitmen lebih kuat lagi dalam pelayanan rakyat dan mengurangi semangat mengejar keuntungan ekonomi ketika memberikan pelayanan-pelayanan tersebut,” pungkasnya. (IA)