INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA mengatakan, ia akan mendorong pendirian pabrik minyak goreng di Aceh.
Menurutnya sudah selayaknya Aceh memiliki pabrik ragam produk yang diolah dari Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah.
“Tolong perbankan, kalau ada yang mengajukan pembiayaan untuk pendirian pabrik minyak goreng, tolong dipermudah,” kata Safrizal ZA saat membuka event Meuseuraya Festival, di aula Kantor Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Jum’at (18/10).
Event Meuseuraya Festival itu berlangsung dari 14 – 20 Oktober 2024 di Gelanggang Universitas Syiah Kuala (USK) dan Suzuya Mall Banda Aceh. Sejumlah UMKM Aceh dengan ragam produk hadir dalam expo tersebut.
Dalam kesempatan itu, Safrizal meminta industri perbankan lainnya ikut membantu UMKM melalui pembiayaan maupun pendampingan usaha.
“Beri pendampingan agar produk UMKM menarik perhatian, memiliki branding yang bagus, hadirkan para ahli untuk membantu pelaku usaha mengembangkan produknya,” kata Safrizal.
Selain itu, Safrizal mengatakan, pemerintah akan mengembangkan ekonomi Aceh dengan konsep berkelanjutan dan dapat diperbaharui, yaitu mengembangkan sektor tumbuhan dan hewani.
“Seperti nilam dan kelapa sawit, ini dua produk unggulan Aceh,” kata Safrizal.
Untuk pengembangan nilam, Safrizal mengatakan akan menyurati Direktur Bank Indonesia agar dapat menghadirkan pabrik produksi olahan minyak nilam berskala internasional di Aceh.
Ia mengatakan, Aceh memiliki segala sumber daya yang dibutuhkan investor, baik itu SDM, bahan baku utama dan lokasi yang strategis.
“Minyak nilam Aceh memiliki kualitas terbaik di dunia, namun produk olahan yang dihasilkan selama ini belum berskala nasional maupun internasional dan selama ini kita lebih banyak mengekspor bahan baku saja ke luar negeri,” kata Safrizal.
Safrizal ZA mengapresiasi penyelenggaraan event Meuseuraya Festival yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Aceh.
Menurutnya, event tersebut menjadi wadah mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Aceh untuk naik kelas.
“UMKM perlu terus didukung, sebab 95 persen penopang ekonomi negara ini ada pada sektor UMKM,” kata Safrizal.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto P, mengatakan, event Meuseuraya Festival yang digelar pihaknya merupakan bentuk dukungan menumbuhkan ekonomi Aceh melalui pengembangan UMKM.
Rony mengatakan, Aceh memiliki ragam potensi sumber daya alam yang melimpah yang dapat menjadi sumber ekonomi. Namun sumber tersebut perlu diolah agar menghasilkan ragam produk yang bisa memberikan nilai tambah.
“Atas dasar itu, kami melakukan upaya bersama untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Aceh dengan mengembangkan UMKM khususnya di bidang pangan,” kata Rony.
Rony mengatakan, kemajuan infrastruktur dan konektivitas yang dimiliki Aceh harus dimanfaatkan untuk membangun mengembangkan hilirisasi.