Bupati Aceh Barat, Ramli MS bersama Asisten II Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek melakukan uji coba fungsional Daerah Irigasi Lhok Guci, Aceh Barat, Sabtu (24/10)
Aceh Barat – Irigasi atau Bendungan Lhok Guci yang dibangun di Kabupaten Aceh Barat diuji coba penggunaannya sebelum diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu ke depan.
Untuk itu, Asisten II Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek melakukan kunjungan kerja ke Aceh Barat, Sabtu (24/10). Dalam kunjungan itu, Dadek meresmikan uji coba fungsional Irigasi Lhok Guci serta menyerahkan bantuan Gubernur Aceh, berupa saprodi padi untuk petani di Aceh Barat yang menggarap lahan seluas 385 hektar.
Dadek mengatakan, pembangunan Bendungan Lhok Guci yang diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dilakukan untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian.
Dengan meningkatnya produktivitas pertanian, diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19.
“Alhamdulillah kita sudah melakukan uji coba pintu air untuk difungsikan di lahan seluas 400 hektar,” kata Dadek didampingi Bupati Aceh Barat Ramli MS
“Ini (irigasi) hanya akan diuji coba terlebih dahulu, karena tentunya peresmian (Bendungan Lhok Guci) akan dihadiri Presiden langsung.”
Pemungsian fungsional irigasi bendungan Lhok Guci dilakukan tanpa menunggu tuntasnya pembangunan bendungan yang masuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu.
Artinya, sebagian masyarakat yang punya lahan di kawasan aliran irigasi telah bisa memanfaatkan keberadaan air yang mengalir ke sawah mereka.
Direncanakan pada tahun depan sekitar 1.000 hektar lahan lagi juga akan mendapatkan fasilitas air yang mengalir dari irigasi bendungan Lhok Guci.
Sementara pada 2022 akan fungsional 1.400 hektar, di tahun 2023 akan fungsional 1.662 hektar, dan akan berfungsi sepenuhnya pada tahun 2024-2026.
Saat berfungsi sepenuhnya, jaringan irigasi di Lhok Guci akan mengairi area sawah seluas 11.700 hektar. Seluas lebih dari 7.000 hektar saat ini masih berupa sawah sedangkan sisanya masih semak belukar dan hutan muda.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Djaya Sukarno, menuturkan pembangunan Daerah Irigasi Lhok Guci diawali dengan dibangunnya bendungan pada 2004-2008 dan dilanjutkan pembangunan salurannya pada tahun 2008-2015.
“Kemudian dilanjutkan menjadi salah satu PSN dikerjakan tahap I pada 2015 – 2017. Setelah itu masuk tahap II 2018 – 2020, namun pada 2020 ada pandemi covid-19 dan terkena refocusing anggaran sehingga target penyelesaian mundur ke tahun 2022,” kata Djaya.
Meskipun terkena refocusing anggaran akibat pandemi covid-19, pembangunan tahap II Daerah Irigasi (DI) Lhok Guci yang dilaksanakan PT. Hutama Karya-Jaya Konstruksi, KSO dengan nilai kontrak Rp 255,55 miliar terus dilanjutkan dengan progres konstruksinya sebesar 63,08%.
Djaya mengungkapkan, saluran irigasi Lhok Guci, Kabupaten Aceh Barat, akan difungsikan secara bertahap mulai musim tanam Oktober 2020 – Maret 2021 untuk mengairi sawah seluas 400 hektare lahan.
“Kemudian tahun 2021 ditingkatkan lagi fungsionalnya menjadi 1.400 hektare sehingga nantinya petani di Kabupaten Aceh Barat bisa mendapatkan suplai air dengan baik dan ditargetkan menjadi 2.800 hektare pada tahun 2022. Hal ini juga untuk mendukung Gerakan Aceh Mandiri Pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Aceh,” sebut Djaya.
Dari rencana fungsionalisasi Daerah Irigasi Lhok Guci secara bertahap, Djaya mengatakan ada empat desa yang akan mulai dialiri air dari saluran irigasi Lhok Guci, yakni Desa Babah Lueng, Alue Keumang, Babah Iseung, dan Manuang Kinco, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat.
Sementara Bupati Aceh Barat Ramli MS, mengatakan peresmian uji coba irigasi Lhok Guci dilakukan agar masyarakat bisa memanfaatkan potensi pertanian khususnya bagi mereka yang bertani di sekitar irigasi.
Bupati Ramli juga telah mengeluarkan Peraturan Bupati tentang lahan irigasi berkelanjutan. Perbup itu dinilai sangat bermanfaat untuk alih laju lahan.
“Nantinya lahan yang sudah berubah fungsi bisa kembali berfungsi menjadi sawah kembali,” kata Ramli. Dengan demikian target Aceh Barat surplus beras bisa tercapai.
Turut hadir dalam kegiatan itu Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh A. Hanan serta para Kepala SKPK terkait di Aceh Barat. (IA)