Pelatihan petani kopi binaan Pertamina di Bener Meriah
Bener Meriah — PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I memberikan pelatihan kopi untuk mitra binaan Pertamina wilayah Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Tidak hanya pelatihan, namun para petani ini juga diberikan bibit unggul kopi yang telah bersertifikat.
“Melihat potensi kopi yang besar untuk dikembangkan di Bener Meriah, Pertamina MOR I memberikan pelatihan untuk 46 petani kopi yang menjadi mitra binaan Pertamina. Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan selama 22 minggu,” ujar Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR I, Roby Hervindo, Jum’at (18/9).
Roby menambahkan, 46 petani kopi ini sudah menjadi mitra binaan Pertamina sejak tahun 2019. Pinjaman yang diberikan Pertamina MOR I sebanyak Rp 1,92 miliar.
Menurutnya, pelatihan tersebut dalam upaya mendukung cita-cita Pemerintah meningkatkan produksi kopi.
Pelatihan ini terdiri dari tiga tahap. Pertama adalah tahap assessment yang dibagi menjadi analisis tanah dan tanaman, analisis kualitas biji kopi, analisis hama tanaman, sosialisasi rekomendasi, serta pengadaan bibit unggul bersertifikat.
Kemudian tahap pelatihan merupakan tahap pembelajaran bagaimana menanam dan budidaya tanaman kopi yang baik dan benar.
Tahap terakhir adalah tahap penanaman, pendampingan, monitoring, serta finishing. Tahap ini meliputi tahapan untuk penanaman bibit unggul dan pemantauan serta pengawasan kondisi tanaman pasca proses penanaman.
“Pengembangan kapasitas ini sebagai bagian dari upaya Pertamina mengembangkan usaha UMKM, terutama di tengah situasi pandemi.
Harapan Pertamina dengan bantuan ini dapat mengembangkan petani ini sehingga membantu Indonesia terhindar dari resesi. Untuk pelatihan kopi ini, Pertamina menggelontorkan sebanyak lebih dari Rp 139 juta,” terang Roby.
Salah satu petani kopi yang mengikuti pelatihan, Rohmah, mengungkapkan sebelum ada pelatihan ini, petani kopi di wilayah Bener Meriah memiliki kendala tidak mengetahui cara menanam yang benar. Syukurnya, dengan adanya program ini para petani diajarkan metode menanam yang baik.
“Pemberian bibit unggul dari Pertamina diharapkan dapat meningkatkan kualitas kopi kami, sehingga semakin diminati oleh masyarakat Indonesia,” tutur Rohmah.
Berdasarkan fakta di lapangan tersebut, Pertamina berinisiatif untuk meningkatkan kapasitas petani kopi Bener Meriah dengan memberikan bibit unggul bersertifikat jenis arabica dengan varietas Gayo 2.
Varietas Gayo 2 sendiri juga merupakan vaarietas yang telah dilepas oleh Kementerian Pertanian sebagai varietas unggul sesuai keputusan Menteri Pertanian Nomor: 3999/Kpts/SR/.120/12/2010.
Seperti diketahui, Indonesia dikenal akan produksi kopinya, terutama di wilayah Aceh. Sayangnya, menurut data dari International Coffee Organisation pada tahun 2019, Indonesia hanya mampu memproduksi 12 juta kopi per tahun dan menduduki posisi keempat.
Jumlah produksi kopi di Indonesia masih kalah dibandingkan Vietnam yang mampu memproduksi 28 juta kopi per tahunnya dan bertengger di posisi kedua.
Pada tahun 2020, Indonesia bertekad untuk menggeser posisi negara Vietnam. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan peningkatan produksi kopi menjadi salah satu program ekonomi nasional. (IA)