5 Kontroversi Bobby Nasution, dari ‘Blok Medan’ hingga Anak Buah Jadi Tersangka KPK
Namun, menjelang Pilpres 2024, Bobby Nasution secara terang-terangan mendukung pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang bukan diusung oleh PDIP. Akibatnya, pada November 2023, ia dipecat dari PDIP, bersamaan dengan pemecatan Jokowi dan Gibran.
Pada Mei 2024, Bobby kemudian bergabung dengan Partai Gerindra dan mendapat dukungan dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PKB, NasDem, PAN, hingga PPP sebagai calon Gubernur Sumatra Utara. Bobby-Surya berhasil memenangkan Pilkada Sumut 2024 dan Bobby resmi dilantik sebagai Gubernur Sumatra Utara periode 2025–2030.
3. Proyek Gagal “Lampu Pocong” di Medan
Pada tahun 2023, saat masih menjabat Wali Kota Medan, Bobby Nasution sempat menjadi sorotan karena proyek lampu hias yang dijuluki “lampu pocong” dinilai gagal total lantaran kualitas pengerjaannya yang buruk.
“Dalam hal ini (saya) menyampaikan tentunya yang viral-viral pada masyarakat lebih dan kurangnya, tentunya karena viral viralnya ya, bukan karena kami melakukan ini, kami mohon maaf tentunya kepada masyarakat,” ujar Bobby saat konferensi pers pengembalian uang proyek lampu pocong di Kejari Medan, Jumat, 29 Desember 2023.
Bobby menjelaskan bahwa ia meminta Inspektorat melakukan pemeriksaan karena “pelaksanaan di lapangan yang dilakukan oleh pelaksana secara mutu dan secara kualitas, kami belum bisa menerima, Pemerintah Kota Medan, belum melihatnya (baik) secara fisiknya.”
Ia kemudian meminta keenam kontraktor pemenang tender untuk mengembalikan uang proyek senilai Rp21 miliar yang sudah digelontorkan Pemkot Medan. “Jadi tidak ada proyek lansekap atau lampu pocong. Ini kita sebut proyek gagal. Selanjutnya, kita akan tagih seluruh anggaran APBD yang digunakan untuk proyek ini,” tegasnya pada Selasa, 9 Mei 2023, dikutip dari Tribun Medan. Menurutnya, proyek ini gagal karena pembangunan tidak sesuai konsep, di mana pembenahan trotoar seharusnya dilakukan terlebih dahulu, tetapi yang terjadi malah sebaliknya.
4. Sengketa 4 Pulau dengan Aceh
Kontroversi lain yang melibatkan Bobby adalah sengketa empat pulau (Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Ketek) yang berlokasi antara Aceh Singkil (Aceh) dan Tapanuli Tengah (Sumut). Secara administratif, keempat pulau ini awalnya milik Aceh sejak 1956, namun secara keliru masuk wilayah Sumut akibat kesalahan koordinat tahun 2008, dan diadministrasikan ulang ke Sumut pada 2020–2025.