Culik Anak Bermodus Santunan Yatim, Pria Mengaku Pegawai Kantor Gubernur Aceh Ditangkap
Korban dibawa pelaku ke arah Pidie menggunakan sepeda motor, niat sebenarnya hendak mencabuli korban dengan iming-iming korban akan dibelikan motor.
Di perjalanan, korban kerap melawan dengan berteriak dan menangis. Korban juga sempat dibawa ke semak-semak untuk dinodai, namun gagal karena pelaku takut aksinya diketahui warga, meski sempat melakukan pelecehan.
“Tersangka ini ingin mencabuli korban, tapi korban sepanjang jalan menangis dan berteriak. Korban dibawa pelaku selama 12 jam hingga akhirnya ditinggal di SPBU Aneuk Galong,” paparnya.
Pasca penemuan korban, petugas kepolisian yang saat itu sedang berpatroli di kawasan SPBU Aneuk Galong kemudian membawa korban ke RSUD Meuraxa Banda Aceh untuk mendapatkan penanganan tim medis.
Menurut Ferdian, MUN hendak memerkosa korban, tapi urung terjadi karena korban yang dibawa ke jalan Lampanah-Pidie berteriak histeris. Akibatnya, MU khawatir kejahatannya diketahui orang lain.
MU sempat merayu korban dengan janji membelikan sepeda motor. MU beberapa kali mencium dan memeluk korban, tapi korban berteriak dan menangis.
“Sehingga pelaku tidak melanjutkan lagi perbuatan pencabulan dan menyetubuhi korban karena tersangka takut ketahuan oleh orang sekitar lokasi,” kata Ferdian.
Atas perbuatannya, polisi menjerat tersangka MUN dengan Pasal 332 ayat (1) ke-2 e Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Pasal 76 F Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. (IA)