Banjir Bandang Bak Tsunami di Libya: Lebih 6.000 Orang Tewas, Mayat Berserakan
Juru bicara Layanan Darurat dan Ambulans, Osama Aly, mengatakan rumah sakit di Derna tidak lagi dapat beroperasi dan kamar mayat penuh. Aly mengatakan mayat-mayat ditinggalkan di luar kamar mayat, seperti berserakan di trotoar.
“Tidak ada layanan darurat langsung. Saat ini orang-orang sedang bekerja untuk mengumpulkan jenazah yang membusuk,” kata Anas Barghathy, seorang dokter yang saat ini menjadi sukarelawan di Derna.
Banyak mayat juga berserakan di area pantai Laut Mediterania setelah terseret banjir besar tersebut.
3. 6.000 Orang Tewas, 10.000 Lainnya Hilang
Wakil Sekretaris Kementerian Kesehatan Pemerintah Persatuan Libya Saadeddin Abdul Wakil kepada Anadolu Agency, Rabu (13/9/2023) bahwa korban meninggal sudah mencapai sekitar 6.000 orang.
Wakil mengatakan angka kematian yang mengejutkan ini masih bersifat sementara. Jumlah orang yang hilang hampir 10.000 orang. Pada hari Selasa, Kementerian Dalam Negeri Pemerintah Timur Libya mengatakan setidaknya 5.300 orang diperkirakan tewas.
Sedangkan jumlah orang yang hilang hampir 10.000. Dari mereka yang tewas, kata para pejabat, setidaknya 145 orang adalah warga Mesir.
4. Kerabat Korban Ketakutan Lihat Video Banjir
Kerabat dari orang-orang yang tinggal di kota Derna yang hancur mengatakan kepada CNN bahwa mereka ketakutan setelah melihat video banjir bandang. Yang menyedihkan, tak ada kabar dari anggota keluarga mereka yang tinggal di Derna. Ayah, seorang perempuan Palestina yang memiliki dua sepupu di Derna, mengatakan dia tidak dapat menghubungi mereka sejak banjir terjadi.
“Saya sangat mengkhawatirkan mereka. Saya memiliki dua sepupu yang tinggal di Derna. Tampaknya semua komunikasi terputus dan saya tidak tahu apakah mereka masih hidup saat ini. Sangat menakutkan menyaksikan video yang keluar dari Derna. Kami semua ketakutan,” katanya.
Emad Milad, warga Tobrok, mengatakan delapan kerabatnya tewas akibat banjir di Derma. “Adik istri saya Areej dan suaminya meninggal dunia. Seluruh keluarganya juga meninggal. Sebanyak delapan orang semuanya hilang. Ini adalah bencana. Ini adalah bencana. Kami berdoa untuk hal-hal yang lebih baik,” katanya.