Gagal Dibunuh, Presiden Iran Pezeshkian Selamat dari Serangan Israel ke Bunker Rahasia
Infoaceh.net -Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah bunker rahasia di Teheran pada pertengahan Juni lalu.
Informasi ini disampaikan kantor berita Fars, yang berafiliasi dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Mengutip laporan Fars pada Senin, 14 Juli 2025, serangan terjadi pada 16 Juni ketika enam bom dijatuhkan ke sebuah fasilitas bawah tanah tersembunyi di kawasan barat laut Teheran.
Fasilitas tersebut sedang digunakan untuk pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, yang dihadiri oleh Presiden Pezeshkian bersama sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Saat bom menghantam lokasi, presiden dan rombongan dikabarkan melarikan diri melalui terowongan darurat. Dalam proses evakuasi itulah Pezeshkian mengalami luka ringan di bagian kaki.
Fasilitas bawah tanah itu dilaporkan mengalami kerusakan besar, dengan listrik dan sistem ventilasi terputus sepenuhnya.
“Upaya pembunuhan tersebut menargetkan kepala tiga cabang pemerintahan dalam upaya untuk menggulingkannya,” kata seorang pejabat Iran anonim, yang turut mengonfirmasi sebagian detail serangan.
Video yang beredar di media sosial pada saat itu menunjukkan serangan udara intensif di lereng gunung wilayah Teheran, yang diyakini sebagai lokasi bunker tersebut.
Fars melaporkan bahwa keenam akses keluar masuk ke bunker ditutup akibat ledakan, menyulitkan proses evakuasi dan komunikasi internal.
Presiden Pezeshkian pekan lalu secara terbuka menuduh Israel mencoba membunuhnya dalam serangan tersebut.
Namun, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, membantah tudingan itu, dengan mengatakan bahwa perubahan rezim bukanlah tujuan dari operasi militer yang dilancarkan.
Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi besar antara Israel dan Iran, yang memuncak pada pertengahan Juni setelah Israel melancarkan serangan mendadak terhadap situs-situs nuklir dan militer Iran pada 13 Juni.
Israel mengklaim langkah tersebut sebagai tindakan pencegahan untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir oleh Teheran.