Teknologi HAARP Amerika Dituding Picu Gempa Turki, Begini Faktanya
“Pengoperasian fasilitas penelitian dipindahkan dari Angkatan Udara Amerika Serikat ke University of Alaska Fairbanks di 11 Agustus 2015, memungkinkan HAARP melanjutkan eksplorasi fenomenologi ionosfer melalui perjanjian penelitian dan pengembangan kerja sama penggunaan lahan,” lanjut mereka.
Program HAARP yang dikembangkan ini sama sekali tidak menemukan teknologi untuk memicu gempa.
HAARP memulai rangkaian eksperimen terbesar di observatorium barunya pada pada Oktober 2022, akan tetapi mereka tidak menyebutkan apapun terkait gempa bumi.
Kemunculan spekulasi soal Konspirasi Teknologi HAARP
Teori konspirasi soal teknologi HAARP yang disebut dapat menciptakan ‘bencana alam’ buatan sudah beredar cukup lama. Spekulasi ini salah satunya muncul dengan membawa-bawa ucapan dari seorang fisikawan senior ternama, Prof Michio Kaku.
Pada tahun 2013, Prof Michio Kaku pernah diundang pada acara CBS This Morning. Pada kesempatan itu dia menjelaskan banyak orang yang mengeluh soal cuaca tapi tidak menyadari apa yang bisa mereka perbuat dengan itu.
“Bukannya melakukan tarian pemanggil hujan tradisional, kami fisikawan, menembakkan laser triliunan watt ke angkasa untuk merekayasa terjadinya awan-awan hujan. Kali ini kami menggunakan hukum-hukum fisika bukan dengan mantra,” ucap Prof Michio Kaku.
Dia kemudian mengatakan bahwa ilmuwan menggunakan laser triliunan watt untuk membantu agrikultur dengan merekayasa cuaca, dan berkelakar ini juga bisa digunakan untuk mempersiapkan pesta pernikahan. Ucapan selanjutnya dari sang profesor membuat heboh dan menjadi teori konspirasi.
“Atau pertandingan bola, apa saja untuk kegiatan luar ruangan, dan bahkan badai, itu bisa dilakukan lewat modifikasi cuaca,” sambungnya.
Kendati demikian, bukan berarti itu Prof Kaku menyebut HAARP bisa menjadi penyebab atau bertanggung jawab dengan badai-badai yang terjadi.
Tak lama berselang, Prof Kaku kemudian meluruskan pernyataannya yang menimbulkan sejumlah rumor. Dia mengatakan, saat itu ia tengah membahas kemungkinan potensi menurunkan hujan menggunakan laser dan alat lainnya.