Teknologi HAARP Amerika Dituding Picu Gempa Turki, Begini Faktanya
“Ceritanya 100% salah,” jawab Prof Kaku singkat.
Tentang Stasiun HAARP
HAARP merupakan stasiun cuaca yang terletak di Gakona, Alaska, AS. Stasiun ini memiliki banyak antena transmitter yang bisa menembakkan frekuensi gelombang radio ke atas atmosfer Bumi.
Melansir Ibtimes, HAARP diinisiasi oleh Pentagon di bawah arahan Defense Advance Research Project Agency (DARPA). Stasiun cuaca tersebut diklaim mampu mempengaruhi ionosfer dan stratosfer. Besar energi pada fasilitas HAARP disebut mencapai 3,6 juta watt.
Para ahli sepakat, meski kelihatannya besar, masih butuh angka lebih besar untuk dapat merekayasa bencana alam. Pemerintah AS juga kerap membantah mengenai teori tersebut.
Penggemar teori konspirasi sering mengklaim HAARP menyebabkan gempa bumi atau bencana alam lainnya, termasuk gempa Turki. Salah satu yang digadang-gadang adalah keberadaan petir saat gempa.
Seorang pengguna Twitter mengklaim sambaran petir sebelum gempa bumi “selalu terjadi dalam operasi [HAARP]” dengan mengatakan gempa bumi “terlihat seperti operasi penghukuman oleh NATO atau AS.”
The earthquake in Turkey looks like a punitive operation (HAARP) by NATO or the US against Turkey.
The video shows lightning strikes, which are not normal in earthquakes, but always happen in harp operations. pic.twitter.com/Puv1Ns3GW3
— Snezhina Boahen (@SnezhinaBoahen) February 6, 2023
Padahal, petir yang terjadi sebelum gempa merupakan peristiwa lumrah.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkap kaitan pegerakan tektonik dengan peti.
“Saat batuan kulit bumi mengalami/mendapat tekanan yang hebat dan sangat kuat, mendekati batas elastisitasnya, maka sebelum failure maka akan melepaskan gelombang elektromagnetik, dari sinilah awal cerita lightning during the earthquake, pencahayaan gempa. “seismoelectric effect,” tulis Daryono dalam akun Twitternya.
Saat batuan kulit bumi mengalami/mendapat tekanan yang hebat dan sangat kuat, mendekati batas elastisitasnya, maka sebelum failure maka akan melepaskan gelombang elektromagnetik, dari sinilah awal cerita lightning during the earthquake, pencahayaan gempa. “seismoelectric effect”