JAKARTA — Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo tak setuju gagasan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang ingin memberikan makan gratis ke anak-anak untuk mencegah kekerdilan atau stunting.
Hal ini ia sampaikan ketika merespons pertanyaan Prabowo apakah setuju atau tidak soal gagasannya memberikan makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia cegah stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Saya ingin bertanya apakah bapak setuju gagasan saya beri makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia untuk stunting dan kemiskinan ekstrem?” tanya Prabowo, dalam debat terakhir capres, di Jakarta Convention Center, Ahad (4/2) malam.
“Kalau ngasih makan ke anak-anak cegah stunting saya sama sekali tak setuju. Karena bapak terlambat,” jawab Ganjar.
Ganjar menjelaskan stunting seharusnya ditangani sejak bayi dalam kandungan. Ia mengatakan sang ibu yang harus dikasih gizi yang baik.
“Kalau kasih gizi buat ibu hamil itu setuju, Pak. Nanti setelah itu dia lahir dan ibunya selamat, karena diperiksa,” kata Ganjar.
Karenanya, Ganjar mengatakan jangan sampai ada kebingungan di tengah masyarakat antara pencegahan stunting dan pemberian makan.
“Makannya jangan banyak-banyak. Nanti obesitas. Mengatasi stunting sejak ibu hamil dan bisa dicegah anak-anak kita kau menikah,” kata dia.
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengingatkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto agar tidak bingung soal stunting dan gizi buruk.
Pada segmen keempat, peserta Debat Capres berkesempatan saling memberikan pertanyaan. Prabowo melemparkan pertanyaan ke Ganjar soal pemberian makanan bergizi ke anak-anak untuk menangani stunting.
“Pak Ganjar, kita mengetahui masalah yang sangat penting dihadapi bangsa kita adalah bahwa banyak sekali anak-anak kita yang kurang gizi stunting,” kata Prabowo mengawali pertanyaannya.
“Saya ingin bertanya apakah Bapak setuju dengan gagasan saya untuk memberi makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia untuk mengatasi masalah stunting dan menghilangkan kemiskinan ekstrem dan juga mengurangi angka kematian ibu-ibu pada saat melahirkan. Terima kasih,” kata Prabowo.
Ganjar menyatakan dirinya tidak setuju dengan pendapat Prabowo. Pencegahan stunting, kata dia, dimulai dari memperhatikan kesehatan ibu, bukan saat anak sudah lahir.
“Kalau sudah lahir dan tumbuh, itu gizi tumbuh. Jadi jangan sampai confused (bingung) antara stunting dan gizi buruk,” kata Ganjar.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka panjang, paparan infeksi berulang dan kurang stimulasi.
Stunting juga dipengaruhi status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita dan faktor lain seperti ekonomi, budaya, lingkungan, dan akses layanan kesehatan.
Ganjar berkata dirinya sepakat jika upaya pencegahan stunting itu dimulai dari kesehatan ibu. Bahkan dia menyebut menyiapkan kesehatan ibu dimulai sejak proses pra-nikah.
Sementara itu, mengutip dari laman Kemenkes, gizi buruk adalah kondisi tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan dasar untuk pertumbuhan, perkembangan dan fungsi tubuh.
Oleh karenanya, kata dia, pernikahan usia dini atau saat usia anak tidak disarankan. Perempuan yang sehat, gizi cukup bisa melahirkan bayi yang sehat pula.
KPU menyelenggarakan debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu malam (4/2) di Jakarta Convention Center (JCC). Ini juga merupakan debat terakhir yang dihelat KPU.
Pada debat kelima, para calon presiden yang beradu gagasan. Mereka adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Tema kali ini seputar kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), inklusi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi.
Debat terdiri dari enam segmen. Dipandu oleh dua moderator yang merupakan jurnalis TV One, yaitu Andromeda Mercury dan Dwi Anggia. (IA)