Jokowi Murka, Dana APBD Rp 278 Triliun Masih Mengendap di Bank
“Ini saya ingatkan, kita ini mencari uang dari luar agar masuk. Terjadi perputaran uang yang lebih meningkat. Tetapi uang kita sendiri yg ditransfer Menkeu ke daerah-daerah justru enggak dipakai,” ujarnya.
Jokowi menuturkan biasanya pada akhir tahun, uang APBD yang mengendap di bank hanya Rp210-Rp220 triliun. Dia mengingatkan bahwa realisasi belanja pemerintah daerah akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
“Kita ini cari investasi agar dapat arus modal masuk, yang sudah ada di kantong ga dipakai. Ya percuma. Rp 278 triliun itu gede banget itu, besar sekali. Ini kalau cepat direalisasikan, cepat dibelanjakan ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah, hati-hati,” jelas Jokowi.
Dia pun telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk mengecek persoalan yang membuat Rp278 triliun dana APBD masih mengendap di bank.
Disisi lain, Jokowi juga menuturkan bahwa realisasi belanja nasional sudah 76 persen, sedangkan daerah baru 62 persen.
“Ini sudah Desember lho, besok sudah Desember. Hati-hati. Artinya, kita pontang-panting cari arus modal masuk, cari capital in flow lewat investasi, tetapi uang yang ada di kantong sendiri tidak diinvestasikan,” tutur dia.
“Ini hati-hati, ini keliru besar, keliru besar,” sambung Jokowi.
Di sisi lain, Presiden Jokowi mengingatkan menteri dan kepala daerah untuk bekerja lebih keras di tengah situasi yang tidak normal saat ini. Terlebih, kata dia, resesi global diperkirakan akan mulai masuk pada awal 2023.
“Tidak bisa kita kerja normal normal dalam keadaan yang tidak normal, enggak bisa. Dan tahun depan, tahun 2023 ini akan jauh lebih sulit lagi untuk semua negara. Dan diperkirakan awal tahun depan sudah masuk kepada resesi global,” jelas Jokowi dalam Pembukaan Rakornas Investasi di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Menurut dia, semua negara saat ini berada pada situasi yang sangat sulit karena dihantui inflasi, ekonomi anjlok, krisis energi, krisis pangan, dan krisis finansial.
Untuk itu, Jokowi menekankan jajarannya unthk berhati-hati dalam mengambil keputusan sebab risikonya sangat besar apabila salah.