Menteri BUMN Pertama Tanri Abeng Meninggal Dunia, Dijuluki “Manajer Rp 1 Miliar”
Saat masuk, Tanri Abeng melakukan langkah merestrukturisasi perusahaan adalah dengan memfokuskan perusahaan pada tiga industri utama, yakni telekomunikasi, dukungan infrastruktur dan perkebunan, serta investasi dan aliansi strategis di bidang pertambangan, petrokimia dan konstruksi.
Berkat reformasi Tanri Abeng kinerja Bakrie & Brothers membaik. Jika awalnya penjualan perusahaan secara tahunan hanya sekitar 50 juta dollar AS, maka pada akhir 1996 penjualan ditutup menjadi 700 juta dollar AS.
Selain sebagai Presiden Direktur di Bakrie & brothers, ia juga merangkap jabatan sebagai Direktur di Asia Pacific Brewery, Singapura (1981-1991), Direktur Bata Indonesia (1993-1998), Ketua B.A.T Indonesia (1995-1998) dan Mitratel Indonesia (1994-1998). Ia juga aktif di pemerintahan dan organisasi non-pemerintah seperti Dewan Pendidikan Nasional (1993 – 1998), Dewan Riset Nasional (1990 – 1998), Badan Promosi Pariwisata (1990 – 1996), Yayasan Perlindungan Lingkungan (1993 – 1998), Asosiasi Indonesia-Belanda, Indonesia-British Council dan Asia-Australia Institute.
Dia juga merupakan Komisaris dari Bursa Efek Jakarta antara tahun 1992 dan 1995. (RED)