Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (Humas BNPB/M Arfari Dwiatmodjo).
JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah kasus sembuh COVID-19 per hari ini Rabu (6/5) pukul 12.00 WIB bertambah sebanyak 120 orang hingga totalnya menjadi 2.317.
“Kasus sembuh bertambah 120 orang sehingga total menjadi 2.317 orang,” jelas Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (6/5).
Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 741, disusul Sulawesi Selatan 235, Jawa Timur sebanyak 199, Jawa Barat 177, Bali 166 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 2.317 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis
Di sisi lain, jumlah kasus terkonfirmasi positif menjadi 12.438 setelah ada penambahan sebanyak 367 orang. Sedangkan jumlah kasus meninggal yang disebabkan COVID-19 bertambah menjadi 895 setelah ada penambagan sebanyak 23 orang.
Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.
Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 17 kasus, Bali 277 kasus, Banten 487 kasus, Bangka Belitung 28 kasus, Bengkulu 14 kasus, Yogyakarta 122 kasus, DKI Jakarta 4.770 kasus.
Selanjutnya di Jambi 47 kasus, Jawa Barat 1.320 kasus, Jawa Tengah 891 kasus, Jawa Timur 1.221 kasus, Kalimantan Barat 90 kasus, Kalimantan Timur 182 kasus, Kalimantan Tengah 186 kasus, Kalimantan Selatan 225 kasus, dan Kalimantan Utara 131 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 98 kasus, Nusa Tenggara Barat 289 kasus, Sumatera Selatan 210 kasus, Sumatera Barat 238 kasus, Sulawesi Utara 45 kasus, Sumatera Utara 141 kasus, dan Sulawesi Tenggara 69 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 665 kasus, Sulawesi Tengah 70 kasus, Lampung 63 kasus, Riau 61 kasus, Maluku Utara 50 kasus, Maluku 23 kasus, Papua Barat 53 kasus, Papua 248 kasus, Sulawesi Barat 58 kasus, Nusa Tenggara Timur 12 kasus, Gorontalo 15 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 22 kasus.
Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 128.383 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan TCM di 89 laboratorium. Sebanyak 92.976 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 12.438 positif dan 80.538 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 240.726 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 26.932 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 350 kabupaten/kota di Tanah Air.
Dari data tersebut sekaligus menunjukkan bahwa sebanyak 12 Provinsi tidak melaporkan penambahan kasus positif.