Pasangan Bustami-Fadhil Rahmi Resmi Mendaftar ke KIP Aceh
Infoaceh.net, Banda Aceh — Setelah diumumkan, pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Aceh Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi resmi didaftarkan ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Jum’at sore (13/9/2024).
Anggota DPD RI asal Aceh Fadhil Rahmi resmi menjadi cawagub Aceh pendamping Bustami Hamzah, untuk menggantikan posisi bakal cawagub sebelumnya Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop yang meninggal dunia di Jakarta beberapa hari lalu.
Pendaftaran pasangan Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi diterima langsung oleh Ketua KIP Provinsi Aceh Saiful didampingi sejumlah Komisioner KIP setempat.
Turut mendampingi saat pendaftaran sejumlah ketua partai pengusung yakni Ketua DPD I Partai Golkar Aceh TM Nurlif, Ketua DPW PAN Aceh Mawardi Ali, Ketua DPP PAS Aceh Tu Bulqaini, Sekretaris DPW Partai NasDem Aceh Zamzami.
Pria yang akrab disapa Syech Fadhil ini akan menggantikan posisi bakal cawagub Aceh Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang meninggal dunia beberapa hari lalu usai menjalani uji mampu baca Al-Qur’an.
Penunjukan Fadhil Rahmi mendampingi Bustami Hamzah telah disepakati bersama oleh koalisi partai pengusung calon gubernur dan wakil gubernur yaitu Partai NasDem, Golkar, PAN, PAS Aceh dan PDA.
Sebelum mendaftar ke KIP Aceh, keduanya menerima surat dukungan dari PAS selaku partai pengusung, Jumat (13/9/2024) di kantor partai lokal setempat.
Bakal calon gubernur Aceh, Bustami Hamzah mengatakan, semua partai pendukung dan koalisi sudah mengetahui dan setuju dengan penunjukan Fadhil Rahmi.
“Penunjukan Fadhil Rahmi menggantikan almarhum Tu Sop, telah disepakati melalui proses musyawarah dilakukan partai koalisi. Insya Allah semua sudah satu, keputusan kemarin semua partai pengusung kita sudah duduk, alhamdulillah dengan izin Allah kita bersepakat dengan Syech Fadhil,” kata Bustami.
Bustami menyebutkan, pemilihan pasangan itu juga sudah melalui proses persetujuan atau izin para ulama. Katanya, Fadhil Rahmi juga irisan dari ulama serta memiliki niat yang sama membangun Aceh lebih baik.
“Saya terus berkomunikasi menyamakan persepsi, bahwa di antara ini jatuhlah pilihan ini dengan takdir,” ujarnya.