PSSI Aceh Dukung Erick Thohir Jadi Ketua Umum PSSI
BANDA ACEH — Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Aceh Nazir Adam memberikan dukungan penuh kepada Erick Thohir untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI.
Sebab, ia yakin Menteri BUMN itu bisa membawa perubahan besar buat sepak bola Indonesia.
Pemilihan ketua umum baru PSSI akan dilakukan lewat mekanisme Kongres Luar Biasa (KLB) yang bakal digelar pada 16 Februari 2023.
Menteri BUMN Erick Thohir sudah rrami mendaftar sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) PSSI untuk periode 2023-2027. Pria berusia 52 tahun itu mengembalikan berkas pendaftaran ke Kantor PSSI pada Minggu (15/1/2023) siang WIB.
Sebelumnya, La Nyalla Mattalitti, yang kini menjabat sebagai Ketua DPD RI juga telah mendaftar sebagai calon Ketua Umum PSSI.
Erick Thohir datang ke Kantor PSSI yang berada di Lantai 6 GBK Arena, Jakarta Pusat, ditemani oleh sejumlah voters yang akan memilih. Satu di antaranya adalah Ketua Asprov PSSI Aceh Nazir Adam.
Ketua PSSI Aceh Nazir Adam yang ikut mengantar Erick Thohir mendaftar menjadi calon Ketum PSSI di Jakarta, Ahad (15/1) mengatakan, ada beberapa hal yang ingin Erick Thohir perbaiki di sepak bola Indonesia.
“Kami dari PSSI Aceh mendukung penih. Tadi juga kami ikut mengantar langsung Pak Erick Thohir mendaftar calon ketua umum PSSI,” kata Nazir Adam.
Nazir melihat visi dan misi Erick Thohir yaitu ingin membawa perubahan bagi sepak bola Indonesia. “Ada beberapa hal yang ingin beliau perbaiki menyangkut kompetisi Liga 1, Liga 2,” terangnya.
Perbaikan juga terkait pengembangan sumber daya manusia, kompetisi di tingkat asosiasi provinsi, hingga Liga 3.
“Pak Erick sosok yang sangat paham tentang sepak bola. Kami melihat target-target perubahan yang dilakukan pada sepak bola itu jelas,” sebut Nazir.
Wakil Ketua Umum PSSI Aceh, Irfansyah juga mendukung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon Ketua PSSI karena dinilai punya segala kriteria untuk membenahi dan memajukan sepakbola Indonesia.
“Erick punya pengalaman panjang dalam sepakbola, bukan saja Indonesia, tetapi dunia. Kita tahu ia pernah menjadi Presiden Klub Inter Milan di Italia, dan punya saham di klub sepakbola Oxford United, Inggris. Jam terbang yang tinggi, menjadi modal berharga untuk memperbaiki tata kelola sepakbola di negeri ini,” sebut Irfansyah, Ahad (15/1).