DELI SERDANG – Stadion Utama untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 tahun 2024 dibangun di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang dimulai, Rabu (20/9/2023).
Lokasi stadion berada di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pembangunan stadion dengan kapasitas 25.000 penonton ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 587 miliar dan ditargetkan selesai kurang dari setahun.
Sementara di Provinsi Aceh yang juga menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON 2024, pembangunan tidak melakukan pembangunan apa-apa, hanya dilakukan renovasi beberapa stadion menjelang penyelenggaraan PON XXI tahun 2024.
Hal ini tentu menimbulkan kekecewaan bagi Aceh, mengingat tuan rumah Aceh merupakan tempat pembukaan PON pada September 2024.
Untuk pembangunan stadion utama PON 2024 di Sumut, juga telah dilakukan penandatanganan kontrak antara pengguna jasa Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah (PPPW) II Sumut dengan penyedia jasa konstruksi Adhi Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP), Penta, juga dengan penyedia jasa manajemen konstruksi PT Jaya Construction Manajemen (JCM) dan PT Ciriajasa KSO, di Ballroom Hotel Santika Premiere Dyandra, Kota Medan, Rabu 20 September 2023.
Untuk diketahui, pembangunan stadion utama yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp 587 miliar tersebut ditargetkan selesai kurang dari setahun.
Dengan pembangunan Stadion Utama itu, Pj Gubernur Sumut Hassanudin berharap pelaksana proyek agar menyelesaikan pembangunan stadion utama tersebut tepat waktu.
“Saya atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan masyarakat Sumut menyambut baik hal ini, tentunya pembangunan ini sudah ditunggu-tunggu, diharapkan selesai tepat waktunya,” ucap Hassanudin, kepada wartawan.
Selain itu, Hassanudin juga mengatakan persiapan PON 2024 secara keseluruhan sudah on the track.
“Saya lihat sudah on the track dari segi pendanaan APBD maupun APBN, harapan kita semua berjalan sesuai rencana agar pelaksanaan nanti sukses,” ujarnya.
Pemprov Sumut pun akan mendukung penuh pembangunan tersebut. Bahkan Hassanudin menjamin apabila terjadi kendala, Pemprov Sumut siap bersinergi membantu.
Hassanudin juga mengharapkan stadion utama yang berkapasitas 25.000 penonton tersebut dapat menjadi ikon kebanggaan Sumut. Menurutnya, penandatanganan tersebut akan menambah optimisme kesuksesan PON 2024. Oleh sebab itu, Ia meminta setiap pihak yang terlibat untuk bersinergi dan menjalankan tanggungjawabnya dengan sebaiknya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syafril Tansier mengatakan, pihaknya diamanatkan untuk membangun stadion utama tersebut. Untuk itu, pembangunan tersebut akan dilaksanakan dengan baik.
“Targetnya kita harus selesai sebelum event berlangsung, sementara ini kita terkondisi dari Pemprov, tadi Pak Pj Gubernur jelas meyakinkan dan mendukung kegiatan ini, kami tidak khawatir masalah itu pastinya kami pantau ya,” kata Syafril.
Pembangunan proyek tersebut menggunakan skema tahun jamak. Syafril juga mengatakan pihaknya akan membuat strategi percepatan pembangunan. “Tahun jamak atau multiplayer kontrak, kalau ini memang tahun jamak ini sudah ada pasti anggarannya, tahun ini kita targetkan 40% dari nilai kontrak,” katanya.
Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiyah berpesan pada pelaksana pembangunan agar menjaga mutu, tepat waktu, dan tertib administrasi.
Selain itu, Ia juga berharap pada Pemprov untuk menyiapkan manajemen pengelolaan stadion tersebut usai pelaksanaan PON 2024.
“Setelah digunakan kami berharap stadion ini benar termanfaatkan dengan baiknya, kami tidak ingin pasca penyelenggaraan PON stadion ini tidak digunakan,” kata Essy. (IA)