Aceh Harus Lakukan Tes PCR Massal Covid-19
Ada berbagai analisa mengenai kurangnya angka Covid-19 di Aceh diantaranya, adalah tingkat berserah diri yang tinggi dari masyarakat Aceh yang agamis kepada Allah menyebabkan perasaan tenang dan meningkatan imunitas tubuh melawan Corona virus.
Di Aceh tidak terlalu banyak tranportasi umum khususnya dalam kota, seperti bus kota, Aceh tidak punya moda transportasi massal seperti kereta api yang menyebabkan orang berjejal. Selanjutnya adalah pemeriksaan massal belum dilakukan dengan jumlah yang cukup di Aceh.
Memiliki 2 laboratorium pemeriksaan yaitu Balitbangkes dan laboratorium penyakit infeksi Unsyiah, Aceh mampu melakukan pemeriksaan regular 300 sampel perhari, bahkan dalam kondisi terpaksa bisa ditingkatkan 2 kali lipatnya, namun sampai saat ini kemampuan tersebut belum termanfaatkan.
Rasanya terhadap banyak pujian dan sanjungan ke Aceh terkait kondisi Covid-19 sikap terbaik adalah tetap waspada, tetap mensosialisasikan social distancing, pakai masker, cuci tangan dan melakukan pemeriksaan masal covid-19 hingga kita sangat yakin bahwa jumlah real tergambar.
Covid-19 masih jauh dari selesai, new normal segera dijalankan, tapi melindungi manusia adalah upaya yang tidak bisa dilupakan hanya karena sosial ekonomi, kalau harus memilih maka pilihlah keduanya, kita lakukan new normal, kita kendalikan covid-19. Kemampuan Aceh memungkinkan untuk itu.**
* Penulis adalah Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.