Allahyarham Ismail Haniyyah: Singa Jalur Gaza Yang Ditakuti Zionis Israel
Berselang dua bulan setelah itu, 15 Desember 2006, rombongannya kembali diberondong peluru. Seorang stafnya syahid dan lima lainnya mengalami luka berat.
Tahun 2014, penjajah Zionis Israel membombardir rumah Ismail Haniyyah dengan rudal di kemah pengungsian Al-Shanti hingga rata dengan tanah.
Setelah gagal membunuhnya, pada akhir 2006, ia dicekal masuk Gaza oleh Zionis Israel setelah melakukan safari politik ke berbagai negara dalam kapasitasnya sebagai perdana menteri.
Yang paling akhir, di tahun ini, 14 anggota keluarganya dibunuh oleh Zionis Israel. Saat itu Ismail Haniyyah berada di Qatar dalam rangka membicarakan gencatan senjata antara HAMAS dan Zionis Israel paska Operasi Badai Al Aqsha pada 7 Oktober 2023.
Di penutup bulan Juli 2024, Allah ternyata lebih mencintai Ismail Haniyyah. Ia menemui kesyahidannya di Bumi Persia. Sejak tahun 2019 hingga kematiannya, ia harus tinggal di Turki dan Qatar.
Sehari setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, saat berada di tempat peristirahatannya, Ismail Haniyyah diserang dengan menggunakan “proyektil berpemandu udara”. Innalillaahi Wainna Ilaihi Raji’un.
“Janganlah kamu mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Wallaahua’lam.