Ekonomi Dalam Islam Bagian Dari Agama
Sir Muqtasid kembali merespon pertanyaan ini. “Begini, sebenarnya Ekonomi Profetik bukan bentuk lain dari Ekonomi Islam, ini hanya untuk mengingatkan bahwa ekonomi Islam ini digali dari ajaran-ajaran yang disampaikan para Nabi. Misi ekonomi Islam, adalah membawa misi para Nabi juga. Sejarah hidup Nabi, sikap, perilaku, pandangan dan kebijakannya menjadi inspirasi penting dalam pengembangan ekonomi Islam.”
Selanjutnya, kata Sir Muqtasid “Perjuangan pengembangan ekonomi Islam hari ini, sama seperti yang dihadapi Nabi Muhammad SAW waktu dulu yang dikepung dengan sistem riba dalam aktivitas ekonomi yang merusak tatanan struktur sosial dan mentalitas masyarakat jahiliyyah. Hari ini kita dikepung dengan riba moderen yang digambarkan oleh Rasulullah SAW walaupun kita coba melepaskan sepenuhnya, tetap akan terkena debu-debunya!”.
Jadi, tutup Sir Muqtasid “Kembali ke pertanyaan tadi, kalau mau ditarik garis sejarah ekonomi Islam, ya, bisa ditarik sampai kepada Nabi Adam AS dan juga para Nabi setelah beliau. Ekonomi Profetik arti simpelnya adalah Ekonomi Kenabian yang mengisyaratkan bahwa yang meletakkan dasar fondasi ajaran ekonomi adalah Para Nabi utusan Allah SWT, bukan hasil karya para tokoh ilmuwan, filosof atau pemikir sebagaimana Kapitalisme dan Sosialisme. Ekonomi Profetik artinya kita melanjutkan perjuangan para Nabi”.
Sebelum muncul pertanyaan lain, Sir Muqtasid dengan sigap memanggil pelayan untuk menghitung harga kopi dan kue yang disantap sore itu.
Banda Aceh, 24 September 2020
*Penulis Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar-Raniry