Granat Meledak di Rumah Kandidat, Siapa Diuntungkan?
Kedua, teror pelemparan granat telah menimbulkan spekulasi di dalam masyarakat. Siapa pelaku dan apa motifnya kini telah menjadi pembicaraan di tengah warga.
Bahkan di dunia maya pun, dua pertanyaan itu menjadi “top issue”. Mereka yakin bahwa informasi ini sudah sampai ke telinga Presiden Jokowi dan para menterinya.
Pelakunya masih diidentifikasi sebagai orang tak dikenal (OTK). Kondisi sekitar rumah yang tidak memiliki closed-circuit television (CCTV) sangat menyulitkan aparat keamanan untuk mengetahui pelakunya.
Apalagi saat pelemparan, langit masih gelap dan warga kebanyakan belum keluar dari rumah.
Ketiga, agar spekulasi itu menemukan ujungnya, maka aparat keamanan diminta segera membentuk tim forensik. Dari puing-puing dan sisa granat, tim forensik akan mengetahui tahun pembuatan granat dan siapa pemiliknya. Biasanya kalau granat buatan luar negeri ada zat bahan baku dalam kandungan alat peledak yang mirip buah nanas tersebut.
Pembentukan tim forensik sangat dibutuhkan untuk membuka misteri produk dan tahun berapa granat itu dan juga institusi yang memilikinya.
Selain itu, aparat keamanan juga perlu mencari tahu sepeda motor yang dipakai oleh dua pelaku pelemparan. Apalagi kabar terakhir yang saya terima, pin atau kode granat tersebut telah ditemukan aparat keamanan.
Keempat, jika pelaku dan motifnya tidak bisa ditemukan oleh aparat keamanan, maka diperkirakan pilkada akan memanas dan saling curiga antar dua kubu tidak terelakkan. Sebab konstestasi pilgub Aceh hanya menghadirkan dua pasang calon.
Mereka akan “head to head” untuk memenang kursi rencong satu. Banyak cerita yang akan ter-saji jika aparat keamanan tidak mengusut tuntas peristiwa teror itu.
Jangan-jangan publik curiga ini adalah “mainan” tim Bustami Hamzah agar mendapat opini “korban”. Tim Bustami sedang memainkan “playing victim”.
Analisa liar lainnya, jangan-jangan pelemparan itu dilakukan oleh pendukung kubu sebelah. Sebab Ketua DPRA Tgk Abang atau Zulfadli pernah menyebutkan bahwa Bustami Hamzah mengkhianati Mualem, nama populer Muzakkir Manaf, lawan Bustami di Pilkada Aceh 2024.