Jangan Tinggalkan Al Qur`an, Jika Ingin Bahagia
Peristiwa tersebut menunjukkan betapa istimewanya bulan Ramadhan, sehingga dikatakan dengan bulannya Al-Qur’an.
Kalau kita lihat para ulama dahulu seperti Imam Malik r.a, beliau meliburkan majlis ilmu selama Ramadhan, bahkan sampai saat ini di negara-negara Arab rata-rata majlis ilmu diliburkan supaya semua bisa fokus untuk Al-Qur’an dan ibadah lainnya, hal ini juga dilakukan di Universitas Al-Azhar Cairo. Imam As Syafi’i Rahimahullah juga mengkhatamkan Al-Qur’an berkali kali selama Ramadhan.
Untuk itu, hiasilah Ramadhan dan peristiwa Nuzul Qur’an tidak sekedar seremoni. Mari budayakan untuk membaca Al-Qur’an baik di rumah, kantor, masjid/mushalla, sekolah dan tempat kita bekerja.
Jika tidak sempat membaca Al- Qur’an karena sebuah kesibukan, dengarkan tilawah Al-Qur an melalui gawai, tape, televisi dan lain-lainnya sehingga Al-Qur’an menjadi sahabat kita.
Kelak Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada kita, seperti sabda Rasulullah SAW; “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaatnya kepada seorang hamba pada hari kiamat. Al-Qur’an berkata, ‘Aku telah menahannya dari tidur pada malam hari, maka berilah saya ijin untuk memberikan syafaat kepadanya.’ Keduanya dapat ijin untuk memberikan syafa’atnya”.
Insya Allah semakin sering kita membaca dan mengamalkan perintah Al-Qur’an semakin besar harapan kita untuk mendapatkan syafa’at dan keberkahan dari Al-Qur’an di hari kiamat nanti, dan ke depan semoga tidak ada lagi anak-anak kita yang tidak bisa membaca Al-Qur’an, kalau mau bahagia, mulai dari sekarang bacalah Al-Qur’an.
Al-Qur’an juga akan menenteramkan hati dan pikiran, sehingga kita menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup ini. Jangan biar Ramadhan berganti hari tanpa ada bacaan Al-Qur’an. Sesibuk apapun targetkan pada Ramadhan kali ini untuk mengkhatam membaca Al-Qur’an minimal sekali.
*Penulis: Kasubbag Ortala dan KUB Kanwil Kemenag Aceh