Jepang Maju Karena Budaya Disiplin dan Jujur
Karena Kaneko Sensei memperkenalkan saya, selain sebagai Akademisi juga sebagai Hakim (Saikanban) sehingga saya mengalami perlakuan yang patut selama di Jepang.
Budaya lain yang patut kita teladani dari Jepang adalah pada karakter mereka sebagai pekerja keras yang tekun dan gigih. Karakter ini diakui oleh semua bangsa lain di dunia.
Dan, Jepang telah membuktikan mereka sebagai bangsa pekerja keras yang tangguh.
Amerika yang dulunya pernah menghancurkan Jepang dengan mengebom Hiroshima dan Nagasaki, namun dalam waktu tidak terlalu lama, kebangkitan ekonomi dan penguasaan teknologi Jepang bisa melampaui Amerika dan Eropa.
Pengalaman saya selama hampir satu bulan berada di Belanda misalnya, ternyata teknologi transportasi serta teknologi pelayanan publik Jepang lebih unggul ketimbang Eropa.
Apalagi dalam hal penguasaan teknologi informasi, Jepang makin hebat aja.
Pengalaman pelayanan imigrasi tadi malam di Kansai Airport (KIX), misalnya, walaupun antrian ratusan orang, tetapi bisa selesai cepat sekali. Tak terbayang oleh saya, yang selama ini di Malaysia, Thailand, dan bahkan untuk Umrah di Saudi Arabia antriannya juga lama.
Sedangkan di Kansai Airport cukup masing-masing kita scan e-pasport dan langsung lewat. Begitu juga dengan barang bawaan atau bagasi. Tinggal scan tiket yang sudah kita print sendiri, lalu terprint otomatis kertas receipt bagasi.
Tinggal masukkan kopor kita ke tempatnya dan dia segera bergerak menuju pada penumpukan bagasi-bagasi. Perasaan saya, sistem teknologi ini sudah lebih bagus ketimbang di bandara Schipool Amsterdam Belanda.
Mengapa Jepang bisa lebih hebat? Jawabannya adalah karena kedisiplinan mereka, terutama disiplin waktu. Selain itu, karena kejujuran, kerja keras dan fokus, yang karena semua ini menjadikan sistem dan kualitas pendidikan mereka menjadi unggul.
Saya akhiri tulisan ini karena mau boarding, masuk dalam pesawat Singapore Airlane (SQ 623 tujuan Kansai Osaka ke Singapura.